Pengaruh stres terhadap prestasi kerja : studi pegawai kantor Badan Pengawas Kabupaten Probolinggo.

Prestasi kerja merupakan salah satu indikator keberhasilan perusahaan. Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi kerja adalah kemampuan kerja karyawan, sebab tanpa kemampuan yang dibutuhkan sulit dipercaya prestasi kerja akan tinggi. Prestasi kerja akan diperoleh ketika etika kerja karyawan tersebut tinggi dan tidak sedikit karyawan yang menjadi tidak berprestasi dikarenakan etika kerja yang rendah atau karyawan tersebut mengalami stres kerja. Pada umumnya, stres cenderung menurunkan prestasi kerja terhadap pekerjaan dan organisasinya. Artinya, karyawan mengalami tekanan dalam pekerjaannya cenderung menganggap pekerjaan tidak menduduki peranan penting dalam kehidupan mereka sehingga mereka tidak mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Hipotesis pada penelitian ini adalah stres yang meliputi stres dari luar organisasi (X1), stres dari dalam organisasi (X2), stres dari dalam diri (X3) dan stres dari kelompok (X4) secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerja karyawan (Y). Melalui Adjusted R Square sebesar 89,5% variabel stres dari luar organisasi (X1), stres dari dalam organisasi (X2), stres dari dalam diri (X3), dan stres dari kelompok (X4) yang digunakan dalam persamaan regresi ini secara bersama-sama memberikan kontribusi terhadap variabel prestasi kerja karyawan (Y) sebesar 89.5%. Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian dengan menggunakan analisis regresi diketahui bahwa variabel stres dari luar organisasi (X1), stres dari dalam organisasi (X2), stres dari dalam diri (X3), dan stres dari kelompok (X4) pada pegawai Badan Pengawas Kabupaten Probolinggo secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel prestasi kerja karyawan (Y). Sedangkan persamaan regresi yang diperoleh adalah Y = 41.368 - 0.296 X1 – 0.214 X2 – 0.147 X3 – 0.249 X4 Variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan (Y) adalah variabel stres dari luar organisasi (X1), karena standardized coeffitient paling besar dibandingkan dengan variabel bebas yang lain