Konsep Economic Value Added (EVA) Sebagai Pelengkap Dalam Pengkuran Kinerja Keuangan Persahaan : studi kasus Pada PT. Astra International Tbk.

Disadari bahwa pengukuran kinerja keuangan sebuah perusahaan dengan menggunakan analisis rasio keuangan mempunyai banyak kelemahan, diantaranya adalah mengabaikan biaya modal dan nilai-nilainya tidak dapat berdiri sendiri. Dalam penelitian ini kinerja perusahaan dianalisis dengan menggunakan konsep Economic Value Added (EVA), yang merupakan alat pengukuran kinerja baru dan diharapkan dapat melihat secara riil kinerja perusahaan tersebut. Konsep Economic Value Added adalah konsep pengukuran kinerja perusahaan yang mempertimbangkan harapan pada penyandang dana secara adil dengan mempertimbangkan biaya modal rata-rata tertimbang (Weighted Average Cost of Capital / WACC). Perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah PT. Astra International Tbk. dengan pertimbangan bahwa perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan yang terkenal dan telah go public. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan data sekunder yang menggunakan metode pengumpulan data secara dokumenter. Variabel yang dignakan dalam penelitian ini antara lain biaya modal rata-rata tertimbang (WACC), dan laba operasi setelah pajak (NOPAT). Dari penelitian ini dapat diukur kinerja PT. Astra International Tbk. secara riil dengan menggunakan pendekatan EVA, yang hasilnya adalah untuk tahun 2003 perusahaan menghasilkan EVA negatif yang menunjukkan tidak ada nilai tambah secara ekonomis pada perusahaan karena laba yang tersedia tidak dapat memenuhi harapan-harapan penyedia dana terutama para pemegang saham. Sedangkan untuk tahun 2004 dan 2005 menghasilkan EVA positif, menunjukkan bahwa perusahaan mampu memberikan nilai tambah secara ekonomis kepada para pemegang saham sesuai dengan besarnya investasi yang ditanamkannya pada perusahaan