Rencana Tata Ruang Kota dalam rangka pengembangan kota : studi Pengembangan Kota Ngoro Kabupaten Mojokerto

Pertumbuhan suatu daerah dipengaruhi oleh perkembangan di wilayah perkotaan. Seiring dengan pertumbuhan alamiah dan urbanisasi, menyebabkan kebutuhan akan tersedianya fasilitas fisik semakin meningkat. Ketersediaan ruang kota yang terbatas , menuntut Pemerintah Daerah untuk dapat menata ruang kota secara maksimal serta menyediakan sarana dan prasarana fisik yang dibutuhkan masyarakat. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu perencanaan tata ruang kota yang digunakan sebagai pedoman dalam menata ruang kota. Dalam penelitian ini permasalahan yang diangkat adalah bagaimana kebijaksanaan Pemerintah Kabupaten Mojokerto mengenai rencana tata ruang kota dalam pengembangan Kota Ngoro. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang Rencana Tata Ruang Kota serta mengetahui kebijaksanaan tata ruang kota dan pola pemanfaatan ruang Kota Ngoro. Fokus penelitian ini adalah mengenai pola perencanaan ruang kota, pengembangan wilayah kota, serta faktor-faktor yang berperan dalam perencanaan tata ruang. Penelitian ini mengambil lokasi di Kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto dengan situs penelitian berada diwilayah kerja BAPPEDA Kabupaten Mojokerto. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan dalam analisa data menggunakan metode analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukakan bahwa pola perencanaan tata ruang kota di Kota Ngoro, meliputi perencanaan lingkungan perumahan, perencanaan lingkungan perdagangan, perencanaan lingkungan khusus, perencanaan transportasi dan perencanaan utilitas kota. Beberapa fasilitas yang ada masih memerlukan pembenahan, baik dari segi jumlahnya maupun kapasitasnya serta dibutuhkan pengaturan lokasi yang lebih baik lagi. Dalam pengembangannya wilayah perencanaan Kota Ngoro ditetapkan mencakup 4 kelurahan/desa (Desa Ngoro, Desa Sedati, Desa Lolawang dan Desa Wonosari) dengan luas keseluruhan 1.127,05 Ha yang dibagi menjadi 2 wilayah pengembangan sesuai dengan potensi yang dimiliki masing-masing wilayah. BWK I mencakup sebagian daerah Desa Ngoro dan Desa Sedati, sedangkan BWK II mencakup sebagian daerah Desa Lolawang dan Desa Wonosari. Terkait dengan penambahan sarana dan prasarana perkotaan dapat menjadi faktor pendukung yang memberikan konstribusi bagi perkembangan kota, sehingga dapat meningkatkan aksesbilitas antar simpul kegiatan ekonomi dan upaya optimalisasi pemanfaatan sumber daya pembangunan