Persepsi Masyarakat Pada Undang-Undang Hak Cipta (UUHC) dan Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian : Suatu Kajian pada Persepsi Dosen Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya terhadap Pembelian Buku.

Perlindungan terhadap hak cipta di Indonesia terakhir diatur dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 yang mulai diberlakukan pada tanggal 29 juli 2003. Namun pada pelaksanaannya hal tersebut tidak berjalan dengan baik. Masyarakat belum menyadari kerugian-kerugian yang ditimbulkan akibat maraknya barang bajakan. Salah satu jenis ciptaan yang cukup sering dibajak adalah buku. Buku merupakan salah satu kebutuhan sekunder masyarakat, namun daya jangkau beli masyarakat Indonesia yang masih rendah menjadi salah satu penyebab utama masih maraknya pelanggaran terhadap hak cipta. Terjadinya banyak pembajakan disebabkan masyarakat merasa sangat berat membeli buku asli yang harganya berkali lipat dibandingkan hasil bajakan. Dari penelitian diharapkan dapat diperoleh gambaran mengenai persepsi dosen sebagai kalangan yang berpendidikan dalam memandang Undang-undang Hak Cipta serta kaitannya dengan pembelian buku. Tinjauan pustaka yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teori mengenai persepsi, hak cipta, Buku dan pembajakan buku, dan keputusan pembelian. Sedangkan konsep yang dipakai adalah Konsep Persepsi dan Konsep Keputusan Pembelian. Penelitian ini adalah penelitian eksplanatori dengan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian sebanyak 75 responden yaitu dosen di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya, Malang. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawancara. Analisis data menggunakan Partial Least Square (PLS) dengan SmartPLS v.1.01 sebagai software pendukung. Alasan penggunaan PLS adalah fleksibilitas, karena indikator penelitian yang terdiri atas indikator reflektif dan indikator formatif. Hasil penelitian menunjukkan dari 3 variabel X dan 3 variabel Y yang diujikan, hanya satu variabel menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan, yaitu hanya variabel perhatian terhadap variabel keputusan mengenai harga. Sedangkan variabel-variabel yang tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan adalah variabel perhatian terhadap keputusan mengenai produk dan keputusan mengenai waktu pembelian, variabel pemahaman terhadap keputusan mengenai produk, keputusan mengenai harga dan keputusan mengenai waktu pembelian, variabel pemahaman terhadap keputusan mengenai produk, keputusan mengenai harga dan keputusan mengenai waktu pembelian. Hal ini menunjukkan bahwa perhatian dan pemahaman masyarakat masih kurang mengenai hak cipta, karena kurangnya sumber-sumber informasi yang memadai. Kesimpulan dari penelitian ini adalah secara umum responden belum sepenuhnya tahu dan paham mengenai Undang-Undang Hak Cipta. Oleh karena itu dibutuhkan sosialisasi tentang pentingnya undang-undang hak cipta, serta dampak yang bisa ditimbulkan dengan adanya buku-buku bajakan