Upaya Peningkatan Penjualan Melalui Kebijakan Pengembangan Produk : studi kasus pada CV. SITI ARA Batu

CV. SITI ARA sebagai perusahaan yang bergerak dalam industri pengolahan tanaman obat menghadapi tantangan dalam kegiatan pemasarannya produk-produknya. Selera konsumen yang makin berkembang dan banyaknya produk sejenis di pasar menuntut perusahaan untuk selalu bersifat tanggap. Dalam menghadapi situasi ini perusahaan melakukan kebijakan pengembangan produk untuk meningkatkan keadaaan penjualannya dan untuk tetap bertahan hidup. Permasalahannya adalah bagaimana pelaksanaan pengembangan produk pada CV. SITI ARA dan bagaimana pengaruhnya terhadap penjualan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pengembangan produk pada CV. SITI ARA dan pengaruhnya terhadap penjualan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Data yang dikumpulkan akan diolah dengan analisis Growth Mean, metode Least Square , Regresi Linier Berganda, dan disertai pula dengan siklus hidup produk serta kontribusi setiap produk dalam penjualan total per triwulan. Berdasarkan hasil penelitian dengan analisis Growth Mean (Gm) sesudah pengembangan produk, Aloein memiliki Gm sebesar -1,13%, Gastroperis sebesar -2,61%, Zingeronisanc sebesar -2,74%, Xanthorysin sebesar -1,94%, Oryzami sebesar -3,79%, Nirtasari sebesar -1,27%, Temu Mangga sebesar 2,73%, Zedoarin sebesar 0,2%, Antidiab sebesar 1,18%, dan Normag sebesar 0,5%. Dari analisis dengan metode Least Square, semua produk diproyeksikan mengalami peningkatan penjualan pada triwulan kesatu dan kedua tahun 2006, kecuali produk Aloein yang diproyeksikan mengalami penurunan. Dari hasil analisis dengan metode Regresi Linier Berganda diperoleh koefisien regresi Biaya Pengembangan sebesar 2,755 terhadap omset dan 3,389E-04 terhadap volume, koefisien regresi Jumlah Macam Produk sebesar 847250,8 terhadap omset dan 14,549 terhadap volume, koefisien regresi Biaya Produksi sebesar 7,818E-02 terhadap omset dan 2,737E-05 terhadap volume. Dari hasil analisis pada kontribusi penjualan sesudah pengembangan produk diperoleh hasil bahwa produk baru memberikan rata-rata kenaikan dalam hal kontribusinya dalam penjualan total per triwulan, sedangkan produk lama menghasilkan rata-rata penurunan dalam hal kontribusinya pada penjualan total per triwulan. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa kebijakan pengembangan produk pada CV. SITI ARA cukup baik, akan tetapi diperlukan kebijakan lain untuk menunjang kebijakan ini karena tidak menutup kemungkinan adanya tahap penurunan penjualan perusahaan sesudah pengembangan produk dilakukan. Oleh karena itu, penulis menyarankan agar perusahaan melakukan evaluasi pada produk-produknya dengan melihat pertumbuhan penjualannya serta mempertimbangkan untuk memperluas daerah pemasarannya