Kepastian Hukum Ahli Waris Transeksual Yang Telah Diakui Perubahan Statusnya Oleh Pengadilan Negeri Menurut Perspektif Hukum Islam

Pada skripsi ini, penulis mengangkat permasalahan hukum mengenai Kepastian Hukum Ahli Waris Transeksual Yang Telah Diakui Perubahan Statusnya Oleh Pengadilan Negeri Menurut Perspektif Hukum Islam. Pemilihan judul tersebut dilatarbelakangi oleh ketidakpastian status jenis kelamin ahli waris transeksual yang telah diakui perubahan statusnya oleh pengadilan negeri menurut perspektif hukum waris Islam. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini mengangkat rumusan masalah: Bagaimana kepastian hukum ahli waris transeksual yang telah diakui perubahan statusnya oleh Pengadilan Negeri menurut perspektif hukum Islam? Penelitian ini merupakan penelitian hukum yang menggunakan metode pendekatan perundang-undangan (Statute Approach) dan pendekatan konseptual (Conceptual Approach). Bahan hukum primer, dan sekunder yang diperoleh penulis dianalisis menggunakan teknik analisis interpretasi gramatikal dan interpretasi sistematis. Menurut sebagian besar ulama menyatakan bahwa tindakan operasi pergantian kelamin hukumnya adalah haram sepenuhnya berdasarkan dalil-dalil yang ada dalam Al Qur-an, As Sunnah, dan qaidah-qaidah fiqih. Namun terdapat sebagian kecil ulama memperbolehkan tindakan tersebut apabila dalam kondisi darurat. Pendapat yang paling kuat dalam perkara ini adalah pendapat yang mengharamkan tindakan operasi pergantian kelamin karena didasarkan pada dua alasan yang kuat yaitu dari segi pendalilan hukum dan dari segi kedokteran. Oleh karena tindakan operasi pergantian kelamin hukumnya haram, maka penetapan pengadilan yang mengakui perubahan jenis kelamin seorang transeksual akibat operasi pergantian kelamin hukumnya tidak diperbolehkan menurut perspektif hukum Islam. Penetapan tersebut bertentangan dengan Al Qur-an karena termasuk pada tolong menolong dalam kemaksiatan. Berdasarkan hal tersebut, maka penetapan pengadilan yang mengakui perubahan jenis kelamin seorang transeksual melalui operasi pergantian kelamin tidak memiliki implikasi secara syar’i dalam hal ini mengenai kewarisan. Sehingga ahli waris transeksual yang mengalami perubahan kelamin melalui operasi pergantian kelamin dan telah diakui perubahan status jenis kelaminnya oleh Pengadilan Negeri dihukumi berjenis kelamin sebelum melakukan operasi pergantian kelamin menurut perspektif hukum Islam