Pelaksanaan Hak-Hak Anak Sebagai Ndak Pidana Pencabulan (Studi Di Polres Rembang

Pada skripsi ini, penulis mengangkat permasalahan Pelaksanaan Hak-Hak Anak Sebagai Korban Tindak Pidana Pencabulan. Pilihan tema tersebut dilatar belakangi oleh penyelesaian perkara pidana yang terlalu mengedepankan hak-hak tersangka atau terdakwa, sementara hak-hak korban diabaikan dan hanya ditempatkan sebagai alat bukti yang memberi keterangan yaitu hanya sebagai saksi sehingga kemungkinan bagi korban untuk memperoleh keleluasaan dalam memperjuangkan haknya adalah kecil. Hak-hak yang dimiliki oleh seorang anak korban tindak pidana pencabulan dalam proses peradilan perlu mendapatkan perhatian secara khusus demi meningkatkan perlakuan yang adil dan demi kesejahteraan bagi anak itu sendiri. Berdasarkan hal tersebut diatas, karya tulis ini mengangkat rumusan masalah : (1) Bagaimana pelaksanaan hak-hak anak sebagai korban tindak pidana pencabulan di Unit PPA Polres Rembang? (2) Apa saja kendala yang dihadapi Unit PPA Polres Rembang dan upaya menanggulangi kendala dalam pelaksanaan hak-hak anak sebagai korban tindak pidana pencabulan? Kemudian penulisan karya tulis ini menggunakan metode yuridis empiris dengan pendekatan yuridis sosiologis. Data primer dan sekunder yang diperoleh penulis akan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian dengan metode di atas, penulis memperoleh jawaban atas permasalahan yang ada bahwa Pelaksanaan pemenuhan hak-hak anak sebagai korban tindak pidana pencabulan oleh penyidik dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Rembang belum dilaksanakan secara optimal karena ada 4 hak anak sebagai korban yang tidak dapat dipenuhi, yakni mendapat identitas baru, mendapatkan informasi mengenai putusan pengadilan, mendapatkan tempat kediaman baru, dan mendapatkan ganti rugi atau restitusi. Kendala yang dihadapi oleh penyidik Unit PPA Polres Rembang dalam melaksanakan pemenuhan hak-hak anak sebagai korban terbagi atas kendala internal dan kendala eksternal. Dimana kendala internal adalah kendala yang ada didalam tubuh penyidik Unit PPA Polres Rembang itu sendiri terkait dengan kurangnya sarana dan prasarana yang memadai di Polres Rembang dan tidak adanya relawan pendamping yang beragama budha. Sedangkan kendala eksternal yakni kendala yang berasal dari luar Unit Penyidik Unit PPA Polres Rembang yakni menyangkut tidak adanya laporan dari korban atau keluarga korban pencabulan serta kurang optimalnya kerjasama yang terjalin dalam SEMAI RWC3 di kabupaten Remban