Perlindungan Hukum Terhadap Anak Sebagai Korban Konflik Bersenjata Yang Dilakukan Oleh Gerakan Isis Di Irak Dan Suriah

Pada skripsi ini, penulis mengangkat permasalahan Perlindungan Hukum Terhadap Anak Sebagai Korban Konflik Bersenjata yang dilakukan oleh Gerakan ISIS di Irak dan Suriah. Pilihan tema tersebut dilatar belakangi oleh adanya tindakan penangkapan dan penembakan terhadap anak yang dilakukan oleh Gerakan ISIS di Irak dan Suriah. Anak-anak, sebagai bagian dari penduduk sipil seharusnya mendapatkan perlindungan khusus karena merupakan pihak yang paling rentan terkena dampak negatif dari suatu konflik bersenjata. Tujuan penelitian pada skripsi ini adalah untuk mengetahui, menganalisis, serta mendeskripsikan status konflik bersenjata yang terjadi antara ISIS dengan Irak maupun Suriah serta bagaimana perlindungan yang diberikan oleh hukum humaniter internasional untuk anak yang terlibat dalam suatu konflik bersenjata. Penulis melakukan penulisan yuridis normatif, yakni penulisan yang difokuskan untuk mengkaji penerapan norma-norma hukum positif. Penulis menggunakan pendekatan statute approaach dan case approach dalam penulisan ini. Penulis menggunakan studi kepustakaan sebagai teknik pengumpulan bahan hukum dan metode yang digunakan untuk menganalisis bahan hukum adalah deskriptif kualitatif. Penulis memperoleh jawaban atas permasalahan yang ada bahwa status konflik bersenjata yang terjadi antara ISIS dengan Irak maupun Suriah ini termasuk kedalam grey zone conflict atau konflik tanpa peraturan dan ISIS masih dianggap sebagai insurgent, sekelompok kaum pemberotak yang belum dianggap sebagai subyek hukum internasional. Selain itu, penangkapan dan penembakan yang dilakukan oleh ISIS terhadap anak sangat tidak dibenarkan dalam hukum humaniter internasional