Pelaksanaan Kenaikan Pangkat Pilihan Bagi Pegawai Negeri Sipil Yang Menunjukkan Prestasi Kerja Luar Biasa Baiknya Berdasarkan Pasal 9 Huruf C Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 Di Kota Malang

Pada skripsi ini, penulis mengangkat permasalahan dalam Pelaksanaan Kenaikan Pangkat Pilihan Bagi Pegawai Negeri Sipil Yang Menunjukkan Prestasi Kerja Luar Biasa Baiknya Berdasarkan Pasal 9 Huruf c Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 di Kota Malang. Pilihan tema tersebut dilatarbelakangi oleh adanya kriteria dalam kenaikan pangkat pilihan ini yang sulit dipenuhi oleh Pegawai Negeri Sipil, seperti setiap unsur penilaian prestasi kerja dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3) bernilai amat baik dalam satu tahun terakhir, memiliki prestasi yang sangat menonjol baiknya yang secara nyata diakui salam lingkungannya, sehingga Pegawai Negeri tersebut menjadi teladan bagi yang lain. Hal itu mengakibatkan minimalnya pelaksanaan kenaikan pangkat pilihan bagi Pegawai Negeri Sipil yang menunjukkan prestasi kerja luar biasa baiknya di Kota Malang serta masih berjalan dengan adanya hambatan. Berdasarkan hal tersebut diatas, timbul rumusan masalah: (1) Bagaimana pelaksanaan kenaikan pangkat pilihan bagi Pegawai Negeri Sipil yang menunjukkan prestasi kerja luar biasa baiknya berdasarkan pasal 9 huruf c Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 di Kota Malang? (2) Apa saja hambatan dalam pelaksanaan kenaikan pangkat pilihan bagi Pegawai Negeri Sipil yang menunjukkan prestasi kerja luar biasa baiknya berdasarkan pasal 9 huruf c Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 di Kota Malang? (3) Upaya apa saja yang dilakukan oleh Badan Kepegawaian Daerah Kota Malang dalam mengatasi hambatanhambatan tersebut? Kemudian penulisan karya tulis ini menggunakan metode yuridis empiris yang menggunakan pendekatan yuridis-sosiologis. Data primer dalam penelitian ini adalah sumber informasi dari responden yang sengaja dipilih untuk memperoleh data atau informasi yang relevan. Sedangkan data sekundernya adalah data yang diambil dari buku-buku, arsip, laporan, serta catatan yang ada kaitannya dengan penelitian. Untuk mendapatkan data, peneliti menggunakan metode survey, wawancara dan dokumentasi. Hasil wawancara dan dokumentasi yang telah terkumpul masih merupakan data mentah dan masih diperlukan usaha atau upaya untuk mengolahnya. Proses yang dilakukan adalah dengan memeriksa, meneliti data yang telah diperoleh untuk menjamin apakah dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan kenyataan. Setelah data diolah dan dirasa cukup, maka selanjutnya disajikan dalam bentuk deskriptif analisis, yang dilakukan dengan cara menggambarkan keadaan berdasarkan data primer dan sekunder kemudian menganalisa permasalahan yang ada dengan teori-teori yang berkaitan. Dari hasil penelitian dengan metode di atas, penulis memperoleh jawaban atas permasalahan yang ada bahwa tidak maksimalnya pelaksanaan kenaikan pangkat pilihan bagi Pegawai Negeri Sipil yang menunjukkan prestasi kerja luar biasa baiknya di Kota Malang selain karena sulit untuk memenuhi kriterianya, juga disebabkan oleh kurangnya pemberian motivasi oleh atasan kepada bawahan di tiap instansi, kurangnya peningkatan kemampuan pegawai dan tidak jelasnya peran kedudukan Pegawai Negeri Sipil. Sedangkan hambatan pelaksanaannya terjadi dalam mekanisme administrasi pengajuan kenaikan pangkat yang dapat memperlambat proses kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil tersebut. Sehingga Badan Kepegawaian Daerah sebagai lembaga yang berwenang mengurusi kepegawaian memiliki upaya untuk mengatasi hambatan itu dengan cara memberi info kepada tiap instansi yang ada di lingkungan pemerintah Kota Malang untuk mewajibkan diadakannya sosialisasi tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil, Mengharuskan adanya komunikasi antara instansi yang mengusulkan dengan Pegawai Negeri Sipil yang akan diusulkan kenaikan pangkatnya, dan menghimbau kepada Badan Kepegawaian Negara agar pegawai yang bertugas memasukkan data pegawai agar lebih hati-hati dalam bekerja sehingga tidak ada kesalahan penulisan