Penyidikan Dalam Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (Studi Di Polres Kota Batu),

Dalam penulisan skripsi ini penulis membahas mengenai masalah yang berjudul Penyidikan Dalam Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang. Hal ini membahas tentang semakin meluasnya tindak pidana perdagangan orang yang terjadi di indonesia, terutama di wilayah Polres Kota Batu. Dan bagaimana kinerja penyidik dalam melakukan proses penyidikan dalam kasus tindak pidana tersebut. Disebutkan oleh penyidik, dalam kasus tindak pidana perdagangan orang ini, utamanya yang terjadi di Polres Kota Batu kebanyakan atau mayoritas korbannya adalah anak-anak atau orang yang sering dianggap dibawah umur dan para remaja atau pelajar. Penyidik dalam melakukan proses penyelidikan dan penyidikan tindak pidana perdagangan orang ini juga mengalami hambatan atau kesulitan dikarenakan beberapa faktor dari korban maupun tersangkanya itu sendiri. Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui dan mengidentifikasi tentang proses penyidikan kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang melalui wawancara dengan penyidik yang bersangkutan di tempat yang ditunjuk untuk melakukan penelitian. Untuk mengetahui hambatan-hambatan penyidik dalam proses penyidikan menangani kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang. Dan yang terakhir Untuk mengetahui upaya apa yang diambil oleh pihak Kepolisian dalam menanggulangi hambatan yang telah terjadi dalam proses penyidikan kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah menggunakan Penelitian Hukum Empiris. Data dalam karya ilimiah ini diperoleh dari hasil wawancara dengan penyidik yang ada di lapangan khusunya yang menyelesaikan kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang. Berdasarkan hasil wawancara dengan penyidik yang menyelesaikan kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang, khususnya penyidik di Polres Kota Batu bagian Unit PPA, bahwa pasal yang dijeratkan kepada tersangka kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang telah sesuai dalam pasal yang telah diatur dalam Undang-Undang tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang. Sesuai dengan kasus yang telah penulis teliti yaitu kasus bahwa seorang anak dijual oleh ibu kandungnya kepada om-om yang tidak dikenal oleh si korban. Dalam Proses penyidikan yang dilakukan oleh penyidik juga telah sesuai dengan alur yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana, namun sedikit perbedaan dalam penyidikannya. Jika dalam tindak pidana secara umum pemanggilan dilakukan secara berulang, maka dalam tindak pidana perdagangan orang ini dilakukan hanya sekali dan para saksi yang dimintai keterangan langsung datang kepada petugas kepolisian. Sedangkan hambatan yang dialami oleh petugas penyidik yaitu anak yang menjadi sebagai korban bersifat tertutup, kurang kooperatif, dan pihak atau petugas penyidiknya sendiri kurang sehingga tidak dapat memaksimalkan kinerja dalam melakukan proses penyelidikan maupun penyidikan Saran yang penulis berikan terhadap pihak kepolisian, terutama petugas kepolisian yang bekerja di bidang Unit PPA, maka dapat ditambahkan petugas penyidik yang bertujuan untuk mempercepat kinerja penyidik dalam melakukan proses penyelidikan maupun penyidikan