Dasar Hukum Dan Pertimbangan Hakim Dalam Memutus Permohonan Izin Poligami Karena Isteri Tidak Dapat Menjalankan Kewajibannya ( Studi Normatif Putusan Perkara Nomor 3663/Pdt.G/2012/PA Bwi )

Penulisan Skripsi ini memfokuskan pada kajian tentang dasar hukum hakim dalam memutuskan atas boleh tidaknya seorang suami yang ingin mengajukan izin poligami jika seorang istri sudah tidak bisa lagi menjalankan kewajibannya sebagai istri. Seorang suami dalam sistem hukum positif Indonesia adalah diperbolehkan namun harus ada beberapa syarat tertentu yang memperbolehkannya. Sehingga ketika pengajuan izin poligami di Pengadilan Agama seorang suami sudah memiliki bukti dan alasan yang kuat didepan hakim untuk diizinkan berpoligami. Penulis melakukan kajian khusus secara normatif untuk menganalisis dan menyimpulkan apakah keputusan yang telah diputuskan oleh hakim sudah sesuai pada undang-undang, asas-asas, norma – norma dan nilai – nilai yang berlaku di masyarakat sampai sekarang ini. Penulis menggunakan metode pendekatan statue approach. Pendekatan ini digunakan untuk mengkaji secara mendalam tentang faktor – faktor yang mempengaruhi Hakim Pengadilan Agama Banyuwangi dalam memutus permohonan Pemohon pada perkara nomor 3663/Pdt.G/2012/PA Bwi melalui Undang – Undang yang berlaku dan analisa kasus yang ada di Pengadilan Agama Banyuwangi. Untuk itulah penulis mengambil sample pada kasus putusan perkara nomor 3663/Pdt.G/2012/PA Bwi sebagai bahan untuk dikaji dan didalami secara normatif untuk dijadikan sebagai bahan skripsi