Pelaksanaan Penarikan Kembali Kendaraan Bermotor Dari Penyewa Beli Dalam Perjanjian Sewa Beli (Studi Di Pt. Federal International Finance Kantor Cabang Madiun Pos Ponorogo)

Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas mengenai masalah Pelaksanaan Penarikan Kembali Kendaraan Bermotor Dari Penyewa Beli Dalam Perjanjian Sewa Beli. Hal ini dilatar belakangi oleh pembelian barang bergerak misalnya kendaraan bermotor dengan sewa beli dipandang sangat membantu pembeli dan sesuai dengan kemampuan mereka untuk dapat memiliki barang yang diinginkan tersebut. Sewa beli ini menawarkan cara-cara pembayaran dengan angsuran dalam beberapa kali dan dalam jangka waktu yang relatif lama, yang tidak dijumpai dalam sistem pembayaran tunai. Namun karena pembiayaan konsumen merupakan lembaga bisnis, maka dalam kegiatannya tidak bisa steril dari unsur resiko dan hambatan sama sekali. Salah satu contoh hambatan yang timbul adalah pada saat kendaraan bermotor akan ditarik kembali dari penyewa beli akibat adanya wanprestasi, sering terjadi hambatan diantaranya kendaraan bermotor tersebut sudah dipindahtangankan, penyewa beli pindah alamat. Permasalahan yang diangkat dalam penulisan ini adalah tentang bagaimana pelaksanaan penarikan kembali kendaraan bermotor oleh PT. Federal International Finance Kantor Cabang Madiun Pos Ponorogo dari tangan penyewa beli yang dinilai wanprestasi serta upaya yang dilakukan oleh PT. Federal International Finance Kantor Cabang Madiun Pos Ponorogo dalam menyelesaikan hambatan dalam pelaksanan penarikan kembali kendaraan bermotor. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian yang bersifat deskriptif yaitu penelitian yang merupakan prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek dan objek penelitian berdasarkan fakta yang ada. Metode pendekatan yang digunakan dalam penulisan ini adalah penelitian yuridis sosiologis yaitu pendekatan yang menjelaskan sejauh mana peraturan hukum itu benar-benar ditaati oleh masyarakat. Hasil dari penulisan ini menunjukkan bahwa dalam proses penarikan kembali kendaraan bermotor dari penyewa beli yang telah melakukan wanprestasi terdapat berbagai hambatan, antara lain penyewa beli menjual, memindahtangankan, serta menggadaikan kendaraan bermotor obyek perjanjian sewa beli kepada pihak ke-3 (tiga) sehingga ketika akan dilakukan penarikan kembali oleh Collector, pihak ke- 3 (tiga) bertahan untuk tidak memberikan kendaraan bermotor tersebut. Selain itu terdapat juga hambatan yaitu penyewa beli atas nama, penyewa beli pindah alamat serta identitas kendaraan bermotor obyek perjanjian sewa beli telah diubah. Dalam mengatasi hambatan-hambatan penarikan kembali tersebut PT. Federal International Finance Kantor Cabang Madiun Pos Ponorogo melakukan langkahlangkah yaitu menawarkan kebijakan, tetap mendatangi penyewa beli, pemberian somasi, mengawasi rumah penyewa beli dan bekerja sama dengan pihak ke-3.