Perlindungan Hukum Bagi Kuil Preah Vihear Dalam Wilayah Konflik Bersenjata Antara Thailand dan Kamboja Berdasarkan Hukum Internasional

Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas mengenai apakah sebenarnya yang melatarbelakangi konflik bersenjata antara Thailand dan Kamboja di sekitar wilayah kuil Preah Vihear. Apakah masalah konflik perbatasan ataukah masalah status kepemilikan atas kuil Preah Vihear. Hal ini dilatarbelakangi munculnya berita di kalangan masyarakat bahwa konflik tersebut dipicu karena kedua negara memperebutkan kepemilikan atas kuil Preah Vihear, yang mana kuil ini telah resmi terdaftar dalam daftar UNESCO, sebagai benda cagar budaya warisan dunia. Sebuah benda cagar budaya warisan dunia sudah selayaknya dijaga dan dilindungi oleh semua masyarakat internasional. Benda cagar budaya warisan dunia merupakan warisan budaya seluruh umat manusia. Kenyataannya, dalam konflik bersenjata antara Thailand dan Kamboja, kuil Preah Vihear mengalami kerusakan yang cukup parah. Penulis juga berusaha mengetahui tindakan tindakan apakah yang seharusnya ditempuh oleh Thailand dan Kamboja sebagai suatu negara dan sebagai bagian dari masyarakat Internasional dalam melindungi kuil Preah Vihear. Untuk menjawab permasalahan tersebut, metode pendekatan yang penulis gunakan adalah yuridis empiris, mengkaji dan menganalisa permasalahan yang ditetapkan secara yuridis dan melihat fakta-fakta empiris secara objektif. Kemudian, seluruh data yang ada dianalisis secara deskriptif kualitatif dan deskriptif analitis. Penulis mengumpulkan data primer dari Kantor Internasional Committee of The Red Cross Jakarta dan dari United Nation Education, Scientific, Culture organization Jakarta dengan mewawancarai secara bertahap informan yang dipilih secara proporsif (proporsif sample). Sedangkan data sekunder penulis peroleh dengan menggunakan studi kepustakaan atau literatur terhadap buku-buku maupun jurnal internasional, metode penelusuran situs di internet serta metode dokumenter terhadap dokumen-dokumen resmi. Analisa data deskriptif analitis digunakan untuk menganalisa berbagai peraturan internasional di bidang perlindungan bagi benda cagar budaya dalam konflik bersenjata. Hasil penelitian yang penulis peroleh adalah bahwa Konflik bersenjata yang terjadi antara Thailand dan Kamboja disekitar kuil Preah Vihear disebabkan oleh sengketa perbatasan yang belum terselesaikan hingga saat ini, Selain itu terdapat perbedaan penafsiran diantara kedua negara mengenai peta manakah yang digunakan dalam menentukan perbatasan, bukan disebabkan oleh perebutan atas kuil Preah Vihear, karena kuil tersebut sudah diputuskan menjadi bagian dari negara Kamboja dalam keputusan ICJ. Konflik bersenjata antara Thailand dan Kamboja di sekitar wilayah kuil Preah Vihear juga tidak disebabkan karena adanya perbedaan kultur hukum antara kedua negara. Tindakan-tindakan yang seharusnya dilakukan oleh kedua negara adalah dengan membuat perjanjian-perjanjian khusus yang menetapkan wilayak kontak bersenjata dan 14 membatasi penggunaan senjata. Kamboja juga harus mendaftarkan kuil Preah Vihear ke dalam daftar benda budaya warisan dunia dalam keadaan terancam (World Heritage List in Danger) . Menyikapi fakta-fakta tersebut di atas, penulis memiliki beberapa saran. Pertama, Pemerintah Thailand dan Kamboja haruslah segera membuat suatu perjanjian perbatasan, dengan terlebih dahulu menyepakati peta mana yang akan digunakan. Kedua, Atas kuil Preah Vihear, yang terletak di perbatasan kedua negara, sebaiknya Thailand dan Kamboja melakukan pemeliharaan dan melindungi kuil Preah Vihear secara bersama-sama