Faktor dan Peranan Korban Dalam Terjadinya Tindak Pidana KDRT Yang Ditangani Penyidik Polres Batu Dipandang Dari Perspektif Viktimologi : Studi di POLRES Batu

Dalam penulisan skripsi ini penulis membahas mengenai masalah Peranan Korban dalam tindak pidana Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang ditangani Penyidik POLRES Batu dipandang dari perspektif Viktimologi. Hal ini dilatarbelakangi adanya faktor pemicu terjadinya kekerasan dalam rumah tangga dan berbagai macam peranan korban yang memicu terjadinya kekerasan dalam rumah tangga. Permasalahan yang diangkat adalah faktor terjadinya dan peanan korban pada terjadinya kekerasan dalam rumah tangga di Polres Batu. Dengan tujuan untuk mengetahui dan menganalisa faktor terjadinya dan peranan korban pada terjadniya kekerasan dalam rumah tangga. Manfaat penelitian berupa manfaat teoritis dan manfaat praktis. Penulis memilih lokasi penelitian di Polres Batu karena kasus kekerasan dalam rumah tangga yang terjadi di Kota Batu sebagian besar korban ikut berperan dalam terjadinya kekerasan dalam rumah tangga.. Metode pendekatan yang digunakan adalah yuridis viktimologis. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif kualitatif. Pada penelitian ini didapatkan bahwa kekerasan dalam rumah tangga yang masuk ke Polres Batu 3 tahun terakhir yaitu pada tahun 2008, 2009, dan 2010 sebanyak 18 kasus. Faktor yang melatarbelakangi terjadinya kekerasan rumah tangga diantaranya faktor ekonomi, pernikahan dini, komunikasi dan persaingan, orang tua yang ikut campur, dan perselingkuhan. Sedangkan peranan korban pada terjadinya kekerasan dalam rumah tangga antara lain para pihak (suami istri) yang keras kepala, adanya tuntutan yang berlebihan, dan adanya salah satu pihak yang cerewet (biasanya istri). Menyikapi fakta-fakta tersebut di atas, memang faktanya fterdapat beberaspa faktor yang menyebabkan terjadinya kekerasan dalam rumah tangga dan juga peranan korban yang memang memicu terjadinya kekerasan dalam rumah tangga, maka perlu kiranya korban melaporkan tindak kekerasan dalam rumah tangga yang relah dialaminya karena kasus kekerasan dalam rumah tangga merupakan delik aduan dan keberadaan sanksi pidana difungsikan kembali terhadap segala bentuk tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga sebagai upaya meminimalisir terjadinya kekerasa dalam rumah tangga yang semakin hari semakin meningkat