Pelaksanaan Alih Debitur Pada Kredit Pemilikan Rumah Bank Tabungan Negara (KPR-BTN), : Studi Pada PT. Bank Tabungan Negara Cabang Malang

Bank adalah badan usaha yang kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/ atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Salah satu bank yang secara luas telah menyediakan pendanaan bagi masyarakat untuk membeli rumah dengan berbagai tipe dan harga adalah PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Malang. Bank umum tersebut sudah cukup berpengalaman dalam bidang perkreditan. Salah satu masalah atau resiko dalam pemberian kredit adalah adanya tunggakan kredit yang dilakukan oleh pihak debitur. Kredit bermasalah yang sering terjadi dalam kegiatan perkreditan bank ini disebabkan oleh pemberian kredit itu tidak meningkatkan pendapatan debitur, selain itu adanya itikad buruk dari debitur dengan tidak memenuhi kewajiban sebagaimana mestinya. Dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 29/KMK.01/1996, Juncto Nomor 340/KMK.01/2000, Pasal 8 Ayat (1) disebutkan bahwa PT. Bank Tabungan Negara dapat melakukan penyehatan terhadap suatu kredit yang bermasalah/ macet salah satunya adalah dengan Alih Debitur. Pada proses pelaksanaan alih debitur di PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Malang, untuk debitur baru tidak dibuat perjanjian kredit yang baru untuk mengganti perjanjian yang lama, debitur baru meneruskan perjanjian kredit yang telah dibuat sebelumnya antara debitur lama dengan pihak bank. Hal lain yang sering timbul dalam pengalihan debitur ini adalah terjadinya pengalihan atau penjualan rumah sebelum kredit dilunasi yang dilakukan dibawah tangan. Beberapa hal tersebut menimbulkan ketidaksesuaian antara alih debitur dengan novasi yang telah diatur di beberapa pasal dalam KUHPerdata. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan alih debitur yang dilakukan oleh PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Malang berdasarkan aturan novasi dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, dan untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat apa saja yang ada dalam proses pelaksanaan alih debitur pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Malang. Untuk meneliti permasalahan-permasalahan yang timbul akibat proses alih debitur, penulis menggunakan jenis penelitian empiris dengan pendekatan yuridis sosiologis, yaitu dengan pengumpulan data-data dan bahan-bahan hukum primer, sekunder serta studi lapangan melalui pengamatan secara wawancara, serta teknik analisis data yang dipergunakan adalah deskriptif kualitatif. Dari penelitian tersebut, dapat diperoleh kesimpulan bahwa terdapat ketidaksesuaian dalam pelaksanaan alih debitur pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Malang dengan pengaturan novasi yang ada di dalam KUHPerdata