Penerapan Prinsip Corporate Social Responsibility Berdasarkan Undang–Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas di Perusahaan Multinasional : Studi di PT Samsung Electronic Indonesia

Dalam penulisan skripsi ini penulis membahas mengenai masalah Penerapan Prinsip Corporate Social Responsibility Berdasarkan Pasal 74 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas di Perusahaan Multinasional. Hal ini dilatarbelakangi meningkatnya perhatian internasional terhadap pelaksanaan kegiatan Corporate Social Responsibility oleh perusahaan-perusahaan multinasional. Di saat negara-negara maju mulai menyusun ketentuan-ketentuan terkait Corporate Social Responsibility, dapat ditemukan suatu kenyataan bahwa Indonesia sudah memiliki dasar hukum yang jelas di dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, khususnya pada pasal 74. Diperlukanlah penelitian apakah perusahaan multinasional yang ada di Indonesia telah menerapkan dasar hukum tersebut dalam melaksanakan Corporate Social Responsibility. PT Samsung Electronic Indonesia sebagai salah satu perusahaan multinasional Korea Selatan terbesar di Indonesia dapat dijadikan target penelitian. Rumusan masalah yang ditentukan oleh penulis adalah bagaimanakah penerapan prinsip Corporate Social Responsibility Berdasarkan Pasal 74 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas di Perusahaan Multinasional khusunya di PT Samsung Electronic Indonesia dan apa sajakah hambatan yang dialami oleh PT Samsung Electronic Indonesia dalam penerapan tersebut. Maka metode pendekatan yang dipakai adalah yuridis empiris, mengkaji dan menganalisa permasalahan yang ditetapkan secara yuridis dengan melihat fakta empiris secara obyeektif. Kemudian seluruh data yang ada dianalisa secara deskriptif analitis. Berdasarkan hasil penelitian penulis memperoleh jawaban atas permasalahan yang ada, bahwa PT Samsung Electronic Indonesai melakukan kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan atau Corporate Social Responsibility dengan terstruktur dan sangat baik namun pelaksanaan prinsip tersebut tidak berdasarkan Pasal 74 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas melainkan berdasarkan Global Code of Conduct SEC atau Kode Etik Global. Menyikapi fakta-fakta tersebut di atas, diperlukanlah peningkatan daya guna Pasal 74 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dengan sosialisasi atau menghilangkan kerancuan pada pasal tersebut