Pelaksanaan Pengawasan dan Pembinaan Bank Indonesia Terhadap Bank Untuk Meningkatkan Penyaluran Kredit Usaha Mikro : studi pada Kantor Bank Indonesia Malang

Dalam penulisan skripsi ini penulis membahas tentang pengawasan dan pembinaan Bank Indonesia terhadap bank untuk mengoptimalkan penyaluran kredit usaha mikro. Latarbelakangnya adalah karena usaha mikro merupakan sektor usaha yang bisa tetap bertahan menghadapi guncangan krisis ekonomi pada tahun 1997, akan tetapi perkembangan kredit usaha mikro ini mengalami berbagai masalah yang salah satu diantaranya adalah pendanaan. Bank sebagai lembaga mediasi memiliki peran yang cukup penting untuk ikut serta menyalurkan dananya kepada usaha mikro agar kestabilan moneter tetap terjaga. Adapun masalah yang disajikan yaitu: (1) Bagaimana pelaksanaan pasal 24 UU Nomor 03 Tahun 2004 tentang Perubahan UU Nomor 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia mengenai pengawasan dan pembinaan Bank Indonesia terhadap bank untuk mengoptimalkan penyaluran kredit usaha mikro?, (2) Apa saja faktor penghambat dan pendorong pelaksanaan peningkatan penyaluran kredit usaha mikro oleh bank penyalur kredit usaha mikro ? Jenis dari penelitian ini adalah penelitian empiris dengan menggunakan pendekatan yuridis sosiologis. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder yang didapat dari wawancara langsung dengan stakeholder dan studi pustaka. Populasi penelitian yaitu seluruh pihak yang ada dalam proses pengawasan dan pembinaan di wilayah kerja Bank Indonesia Malang, yang dilakukan di Kantor Bank Indonesia Malang dan Bank Jatim cabang Malang. Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis. Berdasarkan hasil penelitian penulis mendapatkan jawaban atas permasalahan yang ada, untuk meningkatkan penyaluran kredit terhadap usaha mikro Bank Indonesia melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap bank melalui 4 (empat) pilar kebijakan yaitu dibidang perkreditan, pengembangan kelembagaan, pemberian bantuan teknis dan mengadakan hubungan dengan stakeholders dimana dari empat kebijakan tersebut dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu supply side dan demand side . Faktor penghambat dan pendukung untuk meningkatkan penyaluran kredit usaha mikro dibagi menjadi faktor yuridis dan non yuridis. Menyikapi fakta-fakta tersebut diatas maka hendaknya Bank Indonesia dan Bank Umum maupun BPR dapat meningkatkan jumlah SDM yang dimiliki khususnya yang berkaitan dengan penyaluran kredit serta masyarakat lebih proaktif untuk mendapatkan informasi mengenai penyaluran kredit yang ditujukan kepada usaha mikro, sehingga penyaluran kredit untuk usaha mikro dapat dilakukan dengan optimal