Upaya Bank Dalam Penanganan Kredit Pemilikan Rumah Bermasalah Dengan Jaminan Hak Tanggungan : studi di PT. Bank Tabungan Negara Cabang Malang

Dalam Penulisan ini penulis membahas mengenai upaya bank dalam penanganan kredit pemilikan rumah (KPR) bermasalah dengan jaminan hak tanggungan karena dilatar belakangi oleh banyaknya jumlah debitur BTN yang mengalami masalah dalam proses pembayaran Kredit Pemilikan Rumah yang menggunakan jaminan Hak Tanggungan dalam perjanjian kreditnya. Dengan adanya latar belakang tersebut, ditemukan beberapa permasalahan yaitu bagaimana upaya bank dalam penanganan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bermasalah dengan jaminan Hak Tanggungan dan apa hambatan upaya bank dalam penanganan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bermasalah tersebut dengan tujuan untuk mengetahui dan menganalisis tentang upaya serta hambatan bank dalam penanganan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bermasalah dengan jaminan Hak Tanggungan. Oleh karenan itu, dalam penulisan ini metode pendekatan yang dipakai adalah metode pendekatan yuridis sosiologis, mengkaji dan menganalisa permasalahan yang ditetapkan secara yuridis dengan melihat aspek sosiologisnya secara objektif. Kemudian seluruh data yang ada dianalisis secara diskriptif analisis. Lokasi penelitian adalah di PT.Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Kota Malang karena di BTN tersebut ditemukan 1.280 debitur yang telah mengalami KPR bermasalah dan Hak Tanggungan yang telah diberikan debitur kepada BTN tersebut terancam untuk dilakukannya eksekusi oleh pihak BTN. Berdasarkan hasil penelitian, penulis memperoreh jawaban atas permasalahan yang ada bahwa upaya bank dalam penanganan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bermasalah dengan jaminan Hak Tanggungan ada 2 (dua) upaya penyelamatan (pembinaan dan penyelamatan) dan eksekusi jaminan hak tanggungan berdasarkan UU No. 4 tahun 1996 sebagai upaya penanganan debitur kredit bermasalah yang mengakibatkan kredit macet (Pemanggilan, Pernyataan Bersama, Surat Paksa, Penyitaan, Pelelangan). Dalam melakukan upaya penanganan KPR bermasalah tersebut pihak bank mengalami hambatan yakni tidak adanya itikad baik dari debitur dalam menyelesaikan KPR yang telah diberikan oleh pihak bank dan adanya faktor-faktor penghambat dalam proses eksekusi Hak Tanggungan, dimana faktor-faktor penghambat tersebut dapat menghambat pelunasan piutang serta menghambat produktivitasan bank dalam pengembalian KPR