Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Bank Dalam Perjanjian Baku Kredit Usaha Kecil : studi di Bank Mandiri Cabang Malang

Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas mengenai pelaksanaan perlindungan hukum oleh Bank Mandiri kepada nasabah debiturnya, dan kendala yang dihadapi dalam proses pemberian perlindungan hukum beserta upaya untuk mengatasi kendala tersebut. Hal ini dilatar belakangi dengan makin banyaknya masyarakat menengah ke bawah untuk memperbaiki hidupnya dengan mencoba membuka usaha kecil dengan jalan meminjam modal kepada bank, yaitu dengan mengajukan kredit kepada bank. Bank sebagai lembaga yang di percaya oleh masyarakat dalam menyimpan dana juga dipercaya sebagai pemberi kredit, dengan produk jasanya yang diberi nama kredit usaha kecil (KUK) memudahkan masyarakat khususnya masyarkat menengah ke bawah yang ingin mendirikan usaha. Pemberian kredit disini sangat berperan penting bagi bank, karena kredit bagi bank adalah pemasukan dana yang paling besar dibanding dengan tabungan dari nasabah. Adanya dua kepentingan antara bank dengan pihak masyarakat tersebut, maka kesepakatan kedua belah pihak dituangkan dalam perjanjian kredit usaha kecil, di mana perjanjian kredit dibuat secara baku oleh bank karena posisi bank dalam hal ini adalah yang paling kuat (sebagai penyedia dana). Di karenakan masyarakat (nasabah debitur) posisinya dalam perjanjian baku tersebut lemah, maka diperlukan adanya perlindungan hukum bagi nasabah debitur agar hak dan kewajiban yang timbul akibat perjanjian baku yang sudah disepakati kedua belah pihak itu seimbang dan dapat berjalan dengan baik isi perjanjian yang telah disepakati bersama (bank dengan nasabah debitur). Metode pendekatan yang dipakai yuridis sosiologis, mengkaji dan menganalisa permasalahan yang ditetapkan secara yuridis dengan melihat fakta di masyarakat secara obyektif. Kemudian, seluruh data yang ada dianalisa secara deskriptif analitis. Berdasarkan hasil penelitian maka penulis memperoleh jawaban atas permasalahan yang ada bahwa pelaksanaan perlindungan hukum sudah diberikan oleh pihak bank (Bank Mandiri Cabang Malang) yang dilakukan dengan memberikan perlindungan preventif yang berupa pemberian asuransi kepada debitur yang telah dituangkan di dalam isi perjanjian baku kredit usaha kecil mengenai asuransi kebakaran terhadap barang jaminan dan untuk debiturnya sendiri adalah asuransi jiwa kredit. Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis memperoleh jawaban atas permasalahan yang ada bahwa pelaksanaan perlindungan hukum sudah diberikan oleh pihak bank (Bank Mandiri Cabang Malang) yang dilakukan dengan memberikan perlindungan preventif yang berupa pemberian asuransi kepada debitur yang telah dituangkan di dalam isi perjanjian baku kredit usaha kecil mengenai asuransi kebakaran terhadap barang jaminan dan untuk debiturnya sendiri adalah asuransi jiwa kredit. Berikutnya, perlindungan diberikan berupa perlindungan represif. Untuk perllindungan represif pada Bank Mandiri Cabang Malang belum ada nasabah debitur yang melaporkan adanya pengaduan permasalahan akibat dirugikan kkontrak baku kredit usaha kecil Bank Mandiri Cabang Malang. Jadi belum ada tindakan yang diambil untuk memberikan perlindungan hukum represif kepada nasabah debitur oleh Bank Mandiri Cabang Malang