Pelaksanaan konservasi Hulu Sungai Brantas ditinjau dari Undang-undang no.7 tahun 2004 tentang sumber daya air : studi di Perum Jasa Tirta I Malang

Skripsi ini membahas mengenai konservasi Hulu Sungai Brantas ditinjau dari Undang-Undang No.7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya air, dengan obyek penelitiannya adalah Perum Jasa Tirta I Malang. Latar belakangnya adalah semakin menurunnya kondisi Hulu Sungai Brantas pada akhir-akhir ini, baik dari segi kualitas maupun dari segi kuantitas. Terjadinya banjir dan tanah longsor di daerah hulu Sungai Brantas, dan adanya penurunan debit Sungai Brantas. Rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah menyelidiki usaha-usaha konservasi yang selama ini telah dilakukan oleh Perum Jasa Tirta I terhadap hulu Sungai Brantas, yang kemudian upaya-upaya tersebut dianalisis dengan Undang-Undang No.7 tentang Sumber Daya Air. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah Untuk memaparkan upaya konservasi yang telah dilakukan oleh Perum Jasa Tirta I terhadap Sungai Brantas sebagai bentuk tanggung jawabnya sebagai Badan Usaha Milik Negara yang diberi tugas dan wewenang menyelenggarakan eksploitasi dan pengusahaan air Sungai Brantas sesuai dengan PP. 93 tahun 1999 dan untuk menganalisis kesesuaian antara pelaksanaan konservasi terhadap Sungai Brantas yang dilakukan oleh Perum Jasa Tirta I dengan Undang-Undang No.7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air. Metode pendekatan yang dipakai dalam penulisan ini adalah yuridis empiris yaitu suatu yaitu suatu model metode pendekatan penelitian dengan mengkaji ketentuan hukum yang berlaku serta apa yang terjadi dalam kenyataan di masyarakat. Penulis memperoleh jawaban atas rumusan masalah, yakni kegiatan konservasi yang telah dilakukan oleh Perum Jasa Tirta I Malang tersebut, terdiri dari beberapa kegiatan seperti melakukan penyuluhan-penyuluhan akan pentingnya konservasi hulu Sungai Brantas terhadap masyarakat yang tinggal di sekitar Hulu Sungai Brantas dan juga seminar-seminar tentang konservasi sumberdaya air, mengadakan penanaman dan penghijauan di Das Hulu Sungai Brantas, membangun dam penahan pada daerah tangkapan air Hulu Brantas, memberikan rekomendasi teknis terhadap pengajuan izinizin, baik izin pembuangan limbah cair, izin pengambilan, pemanfaatan air permukaan, izin pemakaian tanah bantaran, tanggul dan sempadan sungai termasuk juga izin konstruksi dan pertambangan bahan galian golongan c, melakukan pemantauan kualitas air Hulu Sungai Brantas, baik secara otomatis maupun secara manual, pengolahan sampah. Penulis merasa bahwa konservasi terhadap Hulu Sungai Brantas yang telah dilakukan oleh Perum Jasa Tirta I Malang, ternyata tidak seluruhnya sesuai dengan Undang-Undang No. 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya air yang dijadikan dasar hukum dalam melakukan konservasi terhadap Hulu Sungai Brantas