Efektivitas Perlindungan Tehadap Pekerja/Buruh Perempuan yang Bekerja Pada Malm Hari : studi Implementasi Pasal 76 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Pada 2 (dua) Perusahaan Besar di Mojokerto

Skripsi ini membahas mengenai efektivitas perlidungan terhadap pekerja/buruh perempuan yang bekerja pada malam hari menurut pasal 76 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 pada 2 (dua) perusahan besar di Mojokerto. Latar belakangnya adalah sekarang ini banyak perempuan yang bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dan tidak jarang perempuan bekerja di perusahaan untuk menopang semua kebutuhan keluarganya. Dalam Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tidak mendiskriminasikan pekerja laki-laki dan pekerja perempuan, hal ini tercantum dalam pasal 5 dan pasal 6. Meskipun dalam undang-undang telah menyebutkan tidak ada diskriminasi, tetapi pada kenyataannya sering terjadi diskriminasi antara pekerja laki-laki dan pekerja perempuan dalam banyak aspek pekerja, misalnya gaji, tunjangan, jenjang karier, dan lain-lain. Di antara sekian banyak profesi yang bisa digeluti perempuan dalam mencari nafkah, ada pekerjaan-pekerjaan tertentu yang mewajibkan perempuan tersebut untuk bekerja di malam hari. Pekerja/buruh perempuan, apa lagi yang bekerja pada malam hari, harus dilindungi dari kemungkinan-kemungkinan terkena resiko atas pekerjaan yang dilakukannya. Penelitian ini dilakukan pada 2 (dua) perusahaan di kabupaten Mojokerto, yaitu PT. Surabaya Autocomp Indonesia dan PT. IDP. Metode penelitian menggunakan pendekatan yuridis-sosiologis dengan memaparkan secara lengkap, rinci, jelas, dan sistematis tentang efektivitas pelaksanaan perlidungan terhadap buruh wanita yang bekerja di malam hari pada perusahaan yang mempekerjakan pekerja/buruh perempuan pada malam hari serta mencari apa faktor pendukung dan penghambat efektivitas perlindungan pada pekerja/buruh perempuan yang bekerja pada malam hari. Data yang ada di analisa dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu menguraikan data dalam bentuk kalimat yang baik dan benar, sehingga mudah dibaca dan diberi arti. Berdasarkan hasil penelitian, penulis memperoleh hasil bahwa perlidungan pekerja/buruh perempuan yang bekerja pada malam hari menurut pasal 76 Undangundang Nomor 13 Tahun 2003 belum efektif pada kedua perusahaan yang menjadi tempat penelitian. Faktor pendukung perlindungan terhadap pekerja/buruh perempuan yang bekerja pada malam hari adalah peraturan yang tegas mengenai perlindungan pekerja perempuan yang bekerja pada malam hari, pembinaan pegawai pengawas tentang gizi bagi pekerja perempuan yang bekerja pada malam hari, adanya serikat pekerja yang memperjuangkan hak-hak anggotanya, pekerja yang berani melaporkan apabila ada hak mereka yang tidak dipenuhi oleh perusahaan. Faktor penghambat dalam perlindungan pekerja/buruh perempuan yang bekerja pada malam hari adalah sanksi pidana yang diberikan atas pelanggaran ketentuan dalam pasal 76 kurang berat, kurangnya jumlah pegawai pengawas ketenagakerjaan, sarana dan prasarana yang tidak memadai, pekerja yang kurang mengerti hak-haknya, adanya gerakan ojek yang menghalangi adanya angkutan antar jemput yang disediakan oleh perusahaan