Pilihan Lembaga Penyelesaian Sengketa Antara Bank dengan Nasabah oleh Bank : studi di Bank Syariah Mandiri Cabang Malang

Dalam skripsi ini penulis membahas tentang pilihan penyelesaian sengketa yang akan dipilih oleh para praktisi perbankan syariah saat ini, mengingat semakin banyaknya forum penyelesaian sengketa yang berkompeten untuk menyelesaikan sengketa di bidang ekonomi syariah, khususnya perbankan syariah. Hal ini tidak dapat dilepaskan begitu saja dari adanya berbagai regulasi dan kebijakan yang telah dan atau akan dikeluarkan oleh Pemerintah, sehingga berdampak langsung pada seluruh format redaksi akad di bank syariah saat ini, khususnya mengenai klausul tentang tata cara penyelesaian sengketa. Kondisi ini juga tercermin di Bank Syariah Mandiri sebagai salah satu bank umum syariah di Kota Malang yang mengakomodir kegiatan bisnis keuangan berlandaskan pada prinsip syariah yang mempunyai banyak pilihan dalam penyelesaian sengketa dengan nasabahnya. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan yang dapat diangkat yaitu tentang klasifikasi sengketa yang timbul dalam produk perbankan syariah antara bank dengan nasabah di Bank Syariah Mandiri Cabang Malang dan pilihan lembaga penyelesaian sengketa yang dipilih oleh praktisi Bank Syariah Mandiri Cabang Malang saat ini dalam menyelesaikan sengketa tersebut beserta faktor-faktor pendorongnya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pendekatan yuridis sosiologis, untuk mengkaji sengketa yang timbul dari produk perbankan syariah saat ini beserta faktor-faktor yang mendorong praktisi Bank Syariah Mandiri Cabang Malang dalam menentukan pilihan penyelesaian sengketa tersebut. Kemudian dari permasalahan tersebut dikaji dengan menggunakan peraturan perundang-undangan yang terkait. Adapun analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif (untuk data primer) dan metode content analysis (untuk data sekunder). Berdasarkan hasil penelitian, penulis memperoleh jawaban atas permasalahan yang ada, bahwa sengketa yang pernah terjadi antara pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Malang dengan nasabahnya dapat diklasifikasikan menjadi 2 (dua) kategori, yaitu: Pertama, sengketa berkaitan dengan akad atau kontrak, yang dalam hal ini meliputi akad penyaluran dana (Pembiayaan Murabahah BSM, Pembiayaan Mudharabah BSM, dan Pembiayaan Musyarakah BSM). Kedua, friksi (perselisihan) yang timbul dari transaksi keuangan. Adapun pilihan lembaga penyelesaian sengketa yang dipilih oleh praktisi Bank Syariah Mandiri Cabang Malang, adalah: 1) Musyawarah; 2) Basyarnas; dan 3) Penyelesaian Pengaduan Nasabah. Dalam rangka menjaga pelaksanaan hukum ekonomi syariah yang sesuai dengan syariat Islam, maka diharapkan Pemerintah dapat merumuskan berbagai regulasi maupun kebijakan berkaitan dengan tata cara penyelesaian sengketa ekonomi syariah, khususnya sengketa perbankan syariah tanpa menimbulkan kerancuan dan disharmoni hukum