Status Hukum Tentara bayaran dalam konflik bersenjata ditinjau dari Hukum Humaniter Internasional

Dalam penulisan skripsi ini penulis membahas masalah status hukum tentara bayaran dalam konflik bersenjata yang ditinjau dari ketentuan hukum humaniter internasional. Hal ini dilatar belakangi semakin meningkatnya penggunaan tentara bayaran dalam konflik bersenjata. Penggunaan tentara bayaran dalam suatu permusuhan adalah pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional, meskipun demikian status hukum seorang tentara bayaran masih belum dinyatakan secara tegas dalam hukum internasional khususnya hukum humaniter internasional. Penegasan tentang status hukum tentara bayaran sangatlah penting sebab hal ini selain menyangkut masalah penegakan hukum humaniter internasional itu sendiri dan juga akibat hukum bagi tentara bayaran yang terlibat langsung dalam konflik bersenjata. Dalam skripsi ini dibahas mengenai status hukum tentara bayaran dalam konflik bersenjata berdasarkan ketentuan hukum humaniter internasional. Dengan metode penelitian yang dipakai untuk mengkaji masalah tersebut adalah penelitian yang berbentuk yuridis normatif, yaitu mengkaji dan menganalisa permasalahan yang ditetapkan secara yuridis dan disesuaikan dengan asas-asas hukum yang berlaku secara normatif. Kemudian seluruh data yang ada dianalisa secara content analitis. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa karena status hukum kombatan yang diperoleh tentara bayaran tidak memenuhi persyaratan yang terdapat pada ketentuan hukum humaniter internasional maka ia merupakan kombatan yang keberadaannya dalam konflik bersenjata tidak tunduk dan dilindungi oleh Hukum Humaniter Internasional yang disebut sebagai unlawful combatant dan ia tidak akan mendapatkan hak-hak istimewa sebagaimana yang diperoleh para lawful combatant seperti status tawanan perang dan hak repatriasi