Pertanggungjawaban pidana bagi pemilik website [domain] yang menayangkan gambar-gambar porno di internet

Salah satu media yang memungkinkan masyarakat untuk mendapat informasi di era milenium ketiga ini ialah media internet. Keberadaan internet memberikan banyak peluang kepada para ahli komputer untuk membuat situs-situs di internet yang dapat memberikan banyak informasi kepada masyarakat. Karena adanya karakteristik internet yang bersifat bebas, akibatnya banyak yang memanfaatkan internet dengan membuat situs-situs yang mengandung unsur pornografi. Karena sifat media internet yang terbuka, tersebar bebas dan bisa dinikmati oleh semua kalangan masyarakat, termasuk anak-anak di bawah umur, maka adanya situs-situs yang menayangkan gambar-gambar porno di internet telah menimbulkan kekhawatiran di masyarakat berkaitan dengan masalah pornografi dan dampak negatif yang mungkin ditimbulkannya. Untuk mengetahui tinjauan yuridis tentang pornografi di internet dan pertanggungjawaban pidana pemilik website (domain) yang menayangkan gambargambar porno di internet, maka metode pendekatan yang dipakai adalah yuridis sosiologis, yang menggunakan landasan berupa peraturan-peraturan hukum dalam membahas permasalahan dalam masyarakat. Kemudian, seluruh data yang ada dianalisa secara deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, penulis memperoleh jawaban atas permasalahan yang ada, bahwa penayangan gambar-gambar porno melalui media internet termasuk dalam tindak pidana kesusilaan sesuai pasal 282 KUHP, sedangkan pemilik website (domain) yang menayangkan gambar-gambar porno di internet (Irwan Suherman, pemilik website (domain) http://www.lalatX.com) dapat dikategorikan melakukan tindak pidana yang terdapat dalam pasal 282 (3) KUHP. Dengan demikian, masyarakat perlu lebih berhati-hati dalam mengakses internet dan pemilik website (domain) perlu mempertimbangkan isi informasi dalam situsnya, sehingga adanya situs-situs porno di internet dapat lebh diminimalisir