Analisis Market Overreaction Di Bursa Efek Indonesia Pada Masa 100 Hari Kerja Jokowi-JK

Penelitian ini menguji keberadaan fenomena market overreaction di Bursa Efek Indonesia pada masa 100 hari kerja Jokowi-JK. Lebih lanjut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah besarnya perubahan persentase indeks sektoral akan diikuti dengan pembalikan harga (price reversal) pada periode berikutnya. Pengujian mengenai terjadinya market overreaction dilakukan dengan menggunakan uji t satu sampel dua arah terhadap abnormal return indeks sektoral. Model perhitungan abnormal return yang digunakan dalam penelitian ini adalah market-adjusted model. Sedangkan, pengujian mengenai terjadinya price reversal dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Regresi linear berganda dilakukan dengan cara meregresikan variabel dependen cumulative abnormal return dengan variabel independen abnormal return dan market capitalization. Hasil pengujian menunjukkan bahwa dari 9 sektor yang ada di Bursa Efek Indonesia, hanya terdapat 2 sektor yang memiliki abnormal return yang signifikan secara statistik, yaitu: sektor property dan sektor infrastruc. Sektor property memiliki abnormal return yang positif, artinya mengalami tren bullish selama periode penelitian. Sedangkan, sektor infrastruc memiliki abnormal return yang negatif, artinya mengalami tren bearish selama periode penelitian. Market overreaction yang terjadi pada sektor property tidak diikuti dengan pembalikan harga (price reversal) pada periode berikutnya. Walaupun tidak signifikan terjadi pembalikan harga (price reversal), namun koefisien variabel abnormal return sektor property memiliki nilai negatif. Hasil tersebut memberikan sinyal bahwa tren bullish pada sektor property berpotensi terus berlanjut pada periode berikutnya, tetapi akan mengalami sedikit pelambatan. Sedangkan, market overreaction yang terjadi pada sektor infrastruc diikuti dengan pembalikan harga (price reversal) pada periode berikutnya. Pembalikan harga (price reversal) yang terjadi memberikan sinyal bahwa tren bearish pada sektor infrastruc berpotensi akan berubah menjadi tren bullish pada periode berikutnya