Pengaruh Siklus Hidup Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011)

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh siklus kehidupan perusahaan (pertumbuhan, matang, dan stagnan) dan ukuran perusahaan (kecil, menengah, besar) untuk manajemen laba. Perbedaan manajemen laba ini ditunjukkan oleh besarnya manajemen laba dalam setiap tahap siklus hidup dan ukuran perusahaan. Perusahaan berukuran kecil dan mungkin tidak memiliki sistem pengendalian internal yang canggih terlibat dalam lebih banyak manajemen laba, yang diukur dengan akrual diskresioner. Firma dalam tahap matang dan stagnan mungkin memiliki sistem kontrol internal yang lebih canggih daripada perusahaan dalam tahap pertumbuhan. Sampel penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Periode pengamatan data adalah 3 tahun (2009-2011). Data dikumpulkan menggunakan metode purposive sampling. Total sampel adalah 252 perusahaan, terdiri dari 84 perusahaan setiap tahun. Manajemen pendapatan diindikasikan oleh besarnya akrual diskresioner. Sampel diklasifikasikan ke dalam berbagai siklus hidup menggunakan pembayaran dividen, pertumbuhan penjualan, dan usia. Ukuran perusahaan diklasifikasikan oleh total aset. Seperti yang diperkirakan, hasil empiris menunjukkan perusahaan pertumbuhan, matang, dan stagnant adalah melakukan manajemen laba. Penelitian ini dapat menemukan perbedaan manajemen laba antara ukuran perusahaan, tetapi tidak antara siklus hidup korporasi. Penelitian serupa berikutnya harus menggunakan lebih banyak data sampel dalam periode yang lebih lama dan menggunakan empat atau lima klasifikasi siklus hidup korporasi untuk mendapatkan hasil yang lebih kuat dan lebih detail untuk memeriksa pengaruh pendapatan