Analisis Pengaruh Sektor Keuangan Dan Investasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kawasan Timur Indonesia

Pertumbuhan ekonomi suatu wilayah sangat dipengaruhi potensi sumber daya yang dimiliki oleh setiap wilayah, termasuk didalamnya kekayaan alam dan sumberdaya manusia. Investasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan suatu wilayah. Selain investasi, sektor keuangan juga berperan dalam rangka mempercepat pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Semakin banyak sektor keuangan tersebar dalam suatu kawasan, maka aksessibilitas untuk memanfaatkan dana yang tersedia di masyarakat dalam bentuk tabungan dan menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit menjadi lebih tinggi. Keberadaan sektor keuangan dan investasi saling mendukung dalam proses mempercepat pertumbuhan ekonomi. Hal ini sesuai dengan model pertumbuhan Harrod-Domar yang menjelaskan jika untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi perlu mengandalkan investasi dalam mekanisme perekonomian. Keberadaan sektor keuangan mampu mengalokasikan investasi yang sudah ada ke arah yang lebih efektif dan pada akhirnya mampu menstimulasi pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini untuk melihat pengaruh sektor keuangan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi di kawasan timur Indonesia. Berdasarkan hasil dari penelitian yang sudah dilakukan menunjukkan jika sektor keuangan berpengaruh secara signifikan dan nyata terhadap pertumbuhan ekonomi, sedangkan variabel investasi tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Sektor keuangan berpengaruh signifikan dan nyata terhadap pertumbuhan ekonomi karena kemampuannya untuk menjadi mediasi antara pihak yang kelebihan dana dan pihak kekurangan dana dengan upaya untuk meningkatkan perputaran uang sehingga kegiatan eknomi menjadi lebih bergerak. Sedangkan investasi tidak berpenaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dikarenakan nilai realisasi investasi sebagian besar disektor pertambangan dan kehutanan (sektor primer), dimana sektor tersebut memiliki nilai bagi hasil yang kecil terhadap provinsi penghasil dan tidak banyak menciptakan lapangan pekerjaan. Akibatnya, penerimaan investasi tidak berperan banyak dalam menggerakkan roda perekonomian di provinsi tersebut