Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pemberian Kredit Usaha Rakyat (Kur) (Studi Pada Pt. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Malang Kawi Unit Soekarno Hatta)

Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) semakin mendapatkan perhatian. Perhatian ini didasari karena sektor UMKM mampu bertahan pada saat terjadinya krisis moneter. Bahkan terus tumbuh hingga saat ini. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mampu memberikan kontribusi bagi pembangunan perekonomian Indonesia, khususnya dalam pemulihan dan pembenahan perekonomian yang pernah terpuruk akibat krisis. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan jumlah UMKM yang ada di Indonesia yang mengalami peningkatan sebesar 2,01 persen yaitu dari 52.764.603 unit pada tahun 2009 menjadi 53.823.732 unit pada tahun 2010. Lembaga perbankan dalam sistem perekonomian merupakan lembaga pendukung yang berfungsi sebagai lembaga yang menghimpun dana masyarakat dan menyalurkannya dalam bentuk kredit. Dalam hal ini lembaga perbankan memberikan kredit kepada UMKM. Dalam menjalankan fungsinya, lembaga perbankan memiliki beberapa kriteria kredit yang diberikan kepada calon debitur, salah satunya yaitu Kredit Usaha Rakyat (KUR). Kredit Usaha Rakyat (KUR) merupakan salah satu kredit yang sebagian jaminannya dijamin oleh pemerintah melalui PT. Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) sebesar 70 persen dan 30 persen sisanya ditanggung oleh bank sendiri. Kredit Usaha Rakyat (KUR) merupakan program pemerintah dalam membantu UMKM juga koperasi yang memiliki usaha yang layak namun belum bankable, yaitu usaha yang memiliki prospek bisnis yang baik dan memiliki kemampuan untuk mengembalikan kredit. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan pemberian KUR pada BRI Unit Soekarno Hatta, dan (2) menganalisis dari faktor-faktor tersebut manakah faktor yang memiliki pengaruh paing besar dalam memutuskan pemberian KUR pada BRI Unit Soekarno Hatta. Penelitian dilakukan di BRI Unit Soekarno Hatta, Cabang Kawi, Malang. Populasi dalam penelitian ini adalah calon debitur KUR yang masih tergolong aktif hingga akhir bulan Februari 2012. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 89 orang yang berdasarkan pada metode Slovin. Semua faktor yang diduga mempengaruhi keputusan pemberian KUR dianalisis menggunakan analisis Kuantitatif. Analisis terhadap faktor-faktor yang berpengaruh terhadap jumlah realisasi KUR menggunakan model analisis Regresi Logistik, sebagai variabel dependent diantaranya tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, lama usaha, laba usaha, jumlah pinjaman, dan jangka waktu pinjaman. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel jumlah tanggungan keluarga, lama usaha, laba usaha, jumlah pinjaman berpengaruh signifikan terhadap keputusan pemberian KUR, sedangkan untuk variabel tingkat pendidikan dan jangka waktu pinjaman tidak berpengaruh signifikan. Selain itu dalam penelitian ini menunjukan bahwa variabel lama usaha memiliki pengaruh terbesar dalam keputusan pemberian KUR, hal ini ditujukan dengan nilai koefisien 1.669 yang terbesar dibandingkan variabel yang lainny