Analisis kinerja keuangan berdasarkan islamicity performance index (studi pada bank muamalat indonesia & bank syariah mandiri)

Perkembangan bank syariah di Indonesia beberapa tahun terakhir menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Tantangan utama bank syariah untuk terus berkembang adalah bagaimana mewujudkan kepercayaan dari para stakeholder. Ekspektasi stakeholder terhadap bank syariah tentu berbeda dengan bank konvensional. Sebab, bank syariah dibangun atas prinsip dasar ekonomi islam. Sehingga dibutuhkan sebuah alat untuk mengevaluasi dan mengukur kinerja dari bank syariah tersebut. Islamicity Performance Index merupakan salah satu metode yang dapat mengevaluasi kinerja bank syariah tidak hanya dari segi keuangan tetapi juga mampu mengevaluasi prinsip keadilan, kehalalan dan penyucian (tazkiyah). Terdapat enam rasio keuangan yang diukur dari Islamicity Performance Index, yaitu profit sharing ratio, zakat performance ratio, equitable distribution ratio, directors-employee welfare ratio, Islamic investment vs non Islamic investment ratio, Islamic income vs non Islamic income. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja Bank Syariah di Indonesia berdasarkan Islamicity Performance Index, yaitu studi pada Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri. Sumber data yang digunakan adalah Laporan keuangan Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri periode 2009 – 2010. Hasil penelitian secara umum menunjukkan bahwa kinerja keuangan Bank Syariah di Indonesia pada tahun 2009-2010, Bank Syariah Mandiri lebih baik daripada Bank Muamalat Indonesia. Hal ini didasarkan pada keunggulan Bank Syariah Mandiri pada empat rasio. Rasio yang paling baik kinerjanya adalah rasio pendapatan halal, sedangkan rasio yang paling buruk kondisinya adalah rasio zakat