Analisis Economic Value Added Dan Market Value Added Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Rokok Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai kinerja keuangan perusahaan rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menggunakan konsep EVA dan MVA. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analisis deskriptif. Sumber data penelitian ini diperoleh dari perusahaan rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang berupa laporan keuangan tahunan, laporan laba rugi dan sumber-sumber lain yang mendukung. Perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan rokok yang terdaftar di BEI yaitu PT. Gudang Garam Tbk, PT. HM. Sampoerna Tbk dan PT. Bentoel Internasional Investama Tbk. Dari laporan keuangan perusahaan tersebut kemudian dilakukan penghitungan biaya modal atas hutang, biaya modal atas saham, komposisi modal yang digunakan, WACC, NOPAT dan kemudian menghitung EVA. Setelah menghitung EVA maka dilanjutkan dengan menghitung nilai MVA. Penghitungan MVA dapat diperoleh dengan mencari berapa selisih dari nilai pasar dan modal yang diinvestasikan. Hasil penelitian yang diperoleh pada periode 2009-2011 yaitu PT. Gudang Garam Tbk, PT. HM. Sampoerna Tbk dan PT. Bentoel Internasional Investama Tbk. memiliki nilai EVA dan MVA positif dan mengalami peningkatan yang cukup signifikan tiap tahunnya. Pada PT. Gudang Garam Tbk rata-rata kenaikan nilai EVA tiap tahunnya mencapai 18,77% dan pada PT. HM. Sampoerna Tbk rata-rata kenaikan EVA 24,45%. Sedangkan pada PT. Bentoel Internasional Investama Tbk rata-rata kenaikan EVA sangat signifikan, yaitu mencapai 185%. Nilai EVA tertinggi dimiliki oleh PT. HM. Sampoerna Tbk yaitu Rp. 7.720.085.600.000 pada tahun 2011. Begitu juga nilai MVA tertinggi dimiliki oleh PT. HM. Sampoerna Tbk dengan total kekayaan Rp. 170.498.700.000.000 pada tahun yang sama. Selain itu kenaikan EVA berkorelasi positif dengan MVA. Semakin tinggi EVA maka MVA juga akan semakin tinggi