Analisis Pengaruh Pendidikan, Kesehatan,Dan Subsidi Pangan Terhadap Kemiskinan (Studi Kasus Di Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah Tahun 2004-2010)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari variabel pendidikan, kesehatan, dan subsidi pangan terhadap kemiskinan di kabupaten karanganyar jawa tengah periode tahun 2004-2010. Masalah kemiskinan adalah masalah yang sering terjadi di berbagai Negara berkembang, tak terkecuali Negara Indonesia. Dengan memakai variabel pendidikan, kesehatan, dan subsidi pangan maka akan dapat diketahui bagaimana pengaruh dari variabel-variabel tersebut terhadap kemiskinan yang terjadi di Kabupaten Karanganyar pada tahun 2004-2010 dan diharapkan apat memperoleh solusi ataupun kebijakan untuk menurunkan angka kemiskinan di daerah tersebut. Untuk mengetahui pengaruh dari pendidikan, kesehatan, dan subsidi pangan terhadap kemiskinan maka digunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari lembaga atau instansi terkait yang telah mengeluarkan data tersebut yang kemudian di analisa oleh penulis sebagai sintesa antara teori dan realitas yang terjadi dilapangan. Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa kemiskinan dipengaruhi oleh adanya: (1) Lulusan tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama) kurang begitu dibutuhkan dalam dunia kerja sehingga sebagian besar lulusan SMP tidak memiliki pekerjaan yang layak untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dunia kerja cenderung tidak memerlukan tenaga kerja lulusan SMP, melainkan lulusan SMA atau lebih tinggi untuk dijadikan tenaga kerja. (2) Pengetahuan mengenai kesehatan yang di miliki masih kurang sehingga masalah kesehatan tidak mengganggu aktivitas keluarga miskin dalam mencari nafkah. Pelayanan kesehatan untuk penyakit yang di obati di tingkat puskesmas bukan merupakan penyakit yang mempengaruhi secara langsung pada aktivitas ekonomi penduduk. (3) Bantuan subsidi pangan d alam bentuk subsidi RASKIN dapat mengurangi beban konsumsi masyarakat miskin (pengeluaran konsumsi) sehingga dana yang digunaka