Analisis dampak stock split terhadap reaksi pasar : Studi terhadap perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008 - 2009

Latar belakang penelitian ini adalah adanya kebijakan perusahaan untuk melakukan pemecahan saham (stock split), Padahal belum tentu kebijakan ini memberikan keuntungan bagi perusahaan yang bersangkutan baik dari sisi return maupun likuiditas sahamnya. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pegaruh kebijakan stock split terhadap abnormal return (return tidak normal) dan TVA (Trading Volume Activity) atau jumlah aktivitas perdagangan saham untuk mengetahui tingkat pengaruh stock split terhadap abnormal return dan TVA digunakan paired sample t-test atau uji t untuk sampel berpasangan. Penelitian ini merupakan penelitian peristiwa (event study) atau studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan. Tingkat pengaruh stock split terhadap abnormal return dan TVA dapat diketahui dengan membandingkan periode sebelum pengumuman stock split dan perode setelahnya. Periode penelitian dalam event study ini adalah 21 hari yang disebut sebagai periode jendela (window period). Periode jendela yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 10 hari sebelum (pre-event) pemecahan saham, 1 hari (event date) pada tanggal pengumuman, dan 10 hari setelah (post-event) pemecahan saham. Penelitian ini termasuk penelitian sensus karena meliputi semua perusahaan yang melakukan stock split dalam kurun waktu 2008-2009. Jumlah perusahaan yang melakukan stock split dalam kurun waktu tersebut sebanyak 12 perusahaan, namun ada satu perusahaan yang pada tahun yang bersangkutan melakukan corporate action selain stock split. Jadi jumlah obyek dari peelitian ini adalah 11 perusahaan. Hasil pengujian statistik deskriptif terhadap abnormal return menunjukkan bahwa rata-rata abnormal return mengalami penurunan yaitu dari 0.00189949 pada periode sebelum pengmuman stock split menjadi -0.00489031 pada periode setelah stock split. Sedangkan hasil pengujian statistik deskriptif terhadap TVA menunjukkan bahwa rata-rata TVA juga mengalami penurunan yaitu dari 0.005389263 pada periode sebelum pengumuman stock split turun menjadi 0.001346339. Hasil pengujian hipotesis mengenai pengaruh stock split terhadap abnormal return menghasilkan angka signifikansi sebesar 0,184 (lebih dari 0,05) yang menunjukkan tidak adanya pengaruh yang signifikan antara pemecahan saham terhadap abnormal return. Hasil pengujian hipotesis mengenai pengaruh stock split terhadap TVA menghasilkan angka signifikansi sebesar 0,025 (kurang dari 0,05) yang menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara pemecahan saham terhadap TVA. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat abnormal return pada saat tanggal pengumuman stock split untuk semua perusahaan yang diteliti. Kesimpulan berikutnya yang dapat diambil dari penelitian ini adalah stock split tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap abnormal return, namun terdapat pengaruh yang signifikan tehadap TVA atau terhadap likuiditas saham