Strategic Planning dengan Pendekatan Blue Ocean Strategy : Studi Kasus pada Rumah Makan Saboten Shokudo di Malang pada Tahun 2008

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan visi dan misi, menganalisis lingkungan eksternal maupun internal dengan menggunakan SWOT ( strength, weakness, opportunity, threat ), serta mengetahui bagaimana penerapan strategic planning yang didasarkan pada analisa kerangka kerja empat langkah dan enam prinsip blue ocean strategy pada ritel buku Togamas. Penelitian ini dapat diklasifikasikan sebagai penelitian deskriptif eksploratif ( explorative descriptive research ) dengan pendekatan studi kasus ( case study ). Data diperoleh melalui teknik triangulasi yakni penggabungan beberapa metode pengumpulan data, yakni wawancara kepada pihak manajemen ritel buku Togamas (internal), serta dokumentasi beberapa surat kabar, jurnal, buku, dan artikel (eksternal). Teknik analisa yang digunakan adalah analisa kualitatif (naratif). Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategic planning dilakukan dengan mengetahui gambaran perusahaan (visi dan misi ritel buku Togamas) serta dengan memanfaatkan peluang dan kesempatan yang dimiliki perusahaan, sehingga perusahaan dapat menerapkan inovasi nilai melalui kerangka kerja empat langkah H-K-T-C (hapuskan-kurangi-tingkatkan-ciptakan). Ritel buku Togamas menghapus kesan buku asli adalah buku mahal. Selain itu, ritel buku Togamas juga mengurangi stan produk yang tidak laku, buku atau produk lain yang rusak dan turnover karyawan di Togamas. Upaya peningkatan yang dilakukan oleh ritel buku Togamas adalah peningkatan pelayanan dan pengenalan Togamas. Hasil dari kerangka kerja ini memunculkan produk baru yang mengikuti perkembangan lingkungan dan upaya perluasan pasar bagi ritel buku Togamas dengan menciptakan suatu program yaitu program member card. Untuk memasuki Blue Ocean Strategy , ritel buku Togamas harus menerapkan enam prinsip Blue Ocean Strategy yang mendorong pelaksanaan strategi Blue Ocean Strategy , yakni: (1) Merekonstruksi batasan pasar, (2) Fokus gambaran besar, bukan pada angka, (3) Menjangkau pasar hingga tingkat non-konsumen, (4) Menjalankan rangkaian strategis secara benar, (5) Mengatasi rintangan organisasi, dan (6) Menjalankan eksekusi strategi