Analisis Kesesuaian Pengakuan Dana Surplus Underwriting : Studi Kasus Pada Asuransi Jasindo Takaful Kantor Cabang Malang

Perbedaan pengakuan dana surplus underwriting atas dana hibah dan dana mudharabah yang terjadi di kalangan praktisi asuransi, seperti yang diberitakan Republika dalam koran elektroniknya, menjadi topik masalah yang diangkat oleh peneliti. Perbedaan pengakuan dana tersebut berhubungan dengan kesesuaiannya dalam hukum Islam yaitu kesesuaiannya dengan dana hibah dan dana mudharabah dalam fiqih muamalah Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengakuan dana surplus underwriting dalam realitas yaitu pada Asuransi Jasindo Takaful dan kesesuaian pengakuan dana tersebut dengan dana hibah dan dana mudharabah dalam fiqih muamalah Islam. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan objek penelitian surplus underwriting pada perusahaan, dengan sampel perusahaan adalah Asuransi Jasindo Takaful. Penggalian informasi tentang surplus underwriting, pengakuan dana surplus underwriting dan kesesuaiannya dengan hukum Islam diperoleh melalui wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan Asuransi Jasindo Takaful mengakui surplus underwriting sebagai dana hibah dan dana mudharabah, dilihat dari perlakuan terhadap pengakuan dana tersebut yaitu 50% surplus underwriting dialokasikan ke perusahaan, 40% ke peserta, dan 10% dialokasikan ke cadangan dana tabarru‟. Akad yang digunakan adalah akad wakalah bil ujrah dengan modifikasi mudharabah dan wa‟ad. Iuran atau kontribusi yang dibayar peserta merupakan premi yang dibayar peserta dengan niat hibah dan akan terkumpul kedalam dana tabarru‟. Kedua pengakuan dana surplus underwriting tersebut, hanya yang diakui sebagai dana hibah yang memenuhi hukum Islam yaitu sesuai dengan konsep hibah dalam fiqih muamalah Islam. Sedangkan yang diakui sebagai dana mudharabah tidak sesuai dengan hukum Islam yaitu tidak sesuai dengan kaidah mudharabah yang sesungguhnya