Analisis Keputusan Membeli Sepeda Motor Dan Implikasinya Terhadap Pola Konsumsi Masyarakat : Studi Kasus PT. MPM Motor Sukun Malang .

Dalam memasuki era globalisasi dewasa ini seiring dengan semakin berkembangnya dunia usaha serta kemajuan teknologi dengan sendirinya, akan mengakibatkan semakin tajamnya persaingan, baik pada perusahaan industri manufaktur maupun perusahaan jasa. Untuk menghadapi hal ini memaksa setiap perusahaan untuk terus-menerus meningkatkan kualitas produk atau jasanya agar dapat bersaing. Tuntutan pola konsumsi masyarakat juga mendorong perusahaan untuk meningkatkan performa nya lebih baik lagi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana konsumen membuat keputusan untuk membeli sepeda motor dan untuk mengetahui implikasinya pembelian sepeda motor terhadap pola konsumsi masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif serta sumber data primer dan sekunder. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara semi terstruktur, observasi, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa dari faktor-faktor yang melatar belakangi seseorang membeli sepeda motor diantaranya meliputi: masalah kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), disebabkan harga BBM akan mempengaruhi kehidupan konsumen secara menyeluruh. Ketika harga BBM meningkat, maka konsumen harus melakukan penyesuaian dalam kehidupan sehari-hari. Adapun alasan teknis atau praktis secara umum, obyek penelitian memilih untuk membeli sebuah kendaraan dengan alasan kemudahan yang dapat diberikan sepeda motor untuk kegiatan sehari-hari. Transportasi obyek penelitian menjadi jauh lebih mudah. Selain itu biaya yang dikeluarkan untuk kebutuhan transportasi dapat diminimalisi. Faktor lain yang melatar belakangi adalah gaya hidup. Gaya hidup yang dimaksudkan dalam penelitian ini lebih kepada bagaimana kebutuhan konsumen terpenuhi dan dilakukan setiap harinya. Mobilitas konsumen menjadi salah satu faktor yang menjadi pertimbangan. Beberapa profesi narasumber mengharuskan mereka bepergian dengan intensitas yang cukup tinggi. Kondisi seperti ini mengharuskan mereka untuk memiliki alat transportasi yang dapat memenuhi tuntutan mobilitas mereka sekaligus sesuai dengan keadaan keuangan