Analisis Tingkat Spesialisasi Regional Dalam Pembangunan Ekonomi Jawa Timur (Studi Kasus Tahun 2005-2008).

Salah satu tujuan Undang-Undang Nomer 32 Tahun 2004 adalah agar suatu daerah dapat mengatur dan mengelola berbagai urusan penyelenggaran pemerintah bagi kepentingan dan kesejahteraan masyarakat daerah yang bersangkutan. Pembangunan daerah harus sesuai dengan kondisi potensi serta aspirasi masyarakat yang tumbuh dan berkembang. Jawa Timur yang berlokasi di timur Pulau Jawa menjadi tempat yang menarik untuk diteliti karena Jawa Timur memiliki daerah aglomerasi perdagangan dan industri yang cukup memberi sokongan bagi PDB nasional setelah daerah aglomerasi di Ibukota Jakarta. Dengan latar belakang tersebut, penelitian ini berujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat spesialisasi regional di daerah Jawa Timur dengan menggunakan klasifikasi daerah oleh analisis tipologi daerah, analisis kriteria kontribusi dan pertumbuhan serta menggunakan analisis spesialisasi daerah. Selain itu digunakan juga analisis indeks Williamson serta indeks Entropi Theiluntuk mengetahui kesenjangan indeks pembangunan manusia dan ketimpangan antarwilayah di Jawa Timur. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pendapatan Daerah Regional Bruto (PDRB), Pendapatan Daerah Regional Bruto Perkapita (PDRB Perkapita), dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Berdasarkan ketiga indikator tersebut, didapatkan bahwa Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik, Kota Malang, dan Kota Surabaya merupakan daerah yang memiliki kemampuan yang tinggi. Dan secara umum, Jawa Timur memiliki spesialisasi tertentu pada beberapa kabupaten dan kota