Analisis perbedaan reaksi pasar sebelum dan setelah peristiwa stock split yang terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Investasi di pasar modal mempunyai daya tarik tersendiri bagi investor, karena merupakan alternatif pembiayaan yang sangat menarik selain sektor perbankan. Informasi memegang peranan penting dalam transaksi perdagangan di pasar modal. Informasi berkaitan dengan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh para investor untuk memilih portofolio investasi yang efisien. Ada berbagai macam informasi dipublikasikan di pasar modal baik informasi yang bersifat umum ataupun privat. Beberapa informasi yang terdapat di pasar modal misalnya adalah penggabungan usaha ( merger ), pengambilalihan ( acquitisition ), peleburan usaha ( consolidation ), pemecahan saham ( stock split ), dan pembagian dividen saham ( stock dividend ). Stock split sendiri masih menjadi suatu fenomena yang masih diperdebatkan dan menjadi teka-teki di bidang ekonomi. Hal ini ditunjukkan dengan adanya ketidakcocokan antara teori dan praktik. Secara teoritis, stock split ini hanya meningkatkan jumlah lembar saham yang beredar, tidak menambah kesejahteraan para investor dan tidak memberikan tambahan nilai ekonomi bagi perusahaan atau tidak secara langsung mempengaruhi cash flow perusahaan. Penelitian ini mereplikasi penelitian dari Suntoro dan Subekti (2003).Penelitian ini mencoba untuk memberikan bukti empiris atas kandungan informasi dari peristiwa stock split . Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan go public yang sahamnya tercatat di BEI dan mengumumkan stock split selama periode 1 Januari 2000 sampai 31 Desember 2007. Dengan menggunakan metode purposive sampling diperoleh sebanyak 63 perusahaan sebagai sampel penelitian. Hasil pengujian dengan menggunakan One Sample t-Test berhasil mendukung hipotesis yang diajukan, dimana peristiwa stock split memiliki kandungan informasi (information content) sehingga menimbulkan perubahan abnormal return signifikan. Hasil pengujian terhadap volume perdagangan saham juga mampu membuktikan bahwa peristiwa stock split memiliki kandungan informasi sehingga menyebabkan adanya perubahan volume perdagangan saham (likuiditas saham)