Pengaruh tingkat suku bunga Bank konvensional terhadap penentuan nisbah bagi hasil pembiayaan mudrarabah.

Persaingan bank untuk mengumpulkan dana masyarakat sangat ketat begitu pula dalam menyalurkan dana tersebut. Jika Bank Konvensional menawarkan bunga kredit yang rendah maka Bank Syariah akan menawarakan bagi hasil yang menarik sehingga calon nasabah akan memiliki banyak pilihan untuk mendapatkan pinjaman modal. Penelitian ini merupakan studi kasus pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Kantor Cabang Malang. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tingkat suku bunga Bank Konvensional mempengaruhi dalam penentuan nisbah bagi hasil pembiayaan mudharabah. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Teknik yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan keadaan objek penelitian yang sesungguhnya. Berdasarkan hasil observasi menunjukkan bahwa tingkat suku bunga Bank Konvensional secara formal tidak mempengaruhi namun secara informal memiliki keterkaitan dalam penentuan nilai nisbah bagi hasil. Dalam formulasi perhitungan bagi hasil, tidak ada variabel yang menunjukkan pengaruh dari tingkat suku bunga bank konvensional. Dari segi informal tingkat suku bunga bank konvensional mempengaruhi penentuan nisbah bagi hasil karena calon nasabah umumnya membandingkan keuntungan bila mengambil pembiayaan di Bank Muamalat daripada mengambil pinjaman di Bank Umum dengan tingkat bunga tertentu. Nisbah bagi hasil yang ditetapkan oleh ALCO (Asset and Liability Committee) Bank Muamalat digunakan sebagai referensi dalam kesepakatan ketika adanya permohonan pembiayaan. Bila calon nasabah menawar rasio bagi hasil yang sudah ditetapkan maka pihak Bank akan mempertimbangkan dengan melihat berbagai factor terkait dengan usaha nasabah yang akan dibiayai