Non Performing Loan (NPL) Pada Kredit Ketahanan Pangan (KKP) : Studi Kajian Ekonomi Kelembagaan.

Kelembagaan usahatani merupakan salah satu faktor paling berpengaruh terhadap tingkat kredit macet, dengan kelembagaan yang bagus maka tingkat kredit macet akan rendah tetapi jika kelembagaan yang terbentuk kurang bagus maka tingkat kredit macet yang timbul akan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Untuk memahami masalah-masalah kelembagaan dalam non performing loan pada usahatani petani tebu dan padi 2). Untuk memahami komponen-komponen kelembagaan agar dapat mengurangi non performing loan . Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah deskriptif dengan jenis data primer dan sekunder. Responden yang digunakan adalah nasabah Kredit Ketahanan Pangan (KKP) di bank BRI cabang Lumajang yang mengalami kemacetan kredit. Metode yang digunakan untuk menentukan informan adalah purposive informan dengan kriteria-kriteria tertentu. Untuk memastikan data yang diperoleh adalah valid artinya data yang kumpulkan memberikan informasi mengenai situasi yang sebenarnya dan memang relevan dan mengandung informasi penting, maka peneliti menggunakan triangulasi data. Berdasarkan temuan data di lapangan adanya lembaga penjamin dan pengawas menjadikan kelembagaan yang terdapat pada usahatani tanaman tebu semakin solid sehingga manjadikan usahatani tanaman tebu memiliki nilai non performing loan yang rendah. Sedangkan pada usahatani tanaman padi dan ubi kayu terdapat kurangnya penjaminan dan pengawasan yang menyebabkan tingginya nilai kredit macet pada usahatani tersebut. Dan juga keterkaitan antar lembaga dalam usahatani tanaman tebu menjadikan biaya pengawasan dan penjaminan menjadi rendah sehingga transaksi yang timbul semakin efisien dan keterkaitan kelembagaan tersebut dapat mengurangi resiko kredit macet yang timbul. Sedangkan pada usahatani tanaman padi dan ubi kayu keterkaitan antar lembaga sangatlah kurang, yang menyebabkan resiko kemacetan kredit semakin besar