Pengelolaan Modal Kerja Yang Efektif Guna Meningkatkan Profitabilitas : Studi Kasus Pada PG. Kebon Agung Malang Periode Tahun 2004-2007.

Persaingan dibidang industri yang semakin ketat seperti sekarang ini menuntut setiap perusahaan menjaga kelangsungan hidup perusahaannya untuk tetap bisa bersaing dengan perusahaan lain. Untuk mencukupi kebutuhan dan aktivitas usahanya, perusahaan membutuhkan dana yang biasa disebut dengan modal kerja. Modal kerja yang ada pada perusahaan turut menentukan tingkat profitabilitas. Sehubungan dengan hal tersebut, modal kerja yang terdiri dari kas, piutang, persediaan dan kewajiban jangka pendek harus dikelola dengan sebaiknya agar perusahaan dapat meningkatkan profitabilitasnya. Penulisan skripsi ini mengambil lokasi penelitian di PG. Kebon Agung Malang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pengelolaan modal kerja pada PG. Kebon Agung Malang telah efektif. Dan apakah pengelolaan modal kerja yang efektif dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Dimana penelitian ini menggambarkan keadaan PG. Kebon Agung Malang dengan mengambil kasus pengelolaan modal kerja. Sumber data yang digunakan adalah data primer dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisis data dilakukan dengan pendekatan time series analysis. Dari hasil analisis yang dilakukan dapat diidentifikasi masalah yang dihadapi perusahaan, yaitu menurunnya jumlah kas pada tahun 2007, tingkat perputaran persediaan yang agak lambat jika dibandingkan dengan rata-rata perputaran persediaan perusahaan, perputaran piutang melewati masa jatuh tempo yang ditetapkan perusahaan dan perputaran modal kerja yang menurun dimana hal ini mengakibatkan profitabilitas menurun. Upaya peningkatan profitabilitas melalui pengelolaan modal kerja dapat dilakukan dengan menetapkan kebijakan-kebijakan pada aktiva lancar, antara lain dengan membuat budget kas sehingga memungkinkan seorang manajer keuangan untuk mengetahui atau merencanakan kebutuhan-kebutuhan modal jangka pendek serta dapat diketahui waktu perusahaan berada dalam keadaan surplus dan waktu perusahaan dalam keadaan defisit. Sedangkan kebijakan yang lain adalah meninjau kembali pemberiaan kredit dengan menentukan standar pemberiaan kredit yang optimum dan pengeloaan dalam persediaan, dimana perusahaan tetap memiliki persediaan atau yang disebut safety stock . Berdasarkan kebijakan tersebut kemudiaan disusun proyeksi laporan keuangan setelah adanya perbaikan kemudiaan menganalisisnya kembali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alternatif pemecahan masalah dan proyeksi laporan keuangan yang dilakukan dalam peusahaan berhasil meningkatkan profitabilitas dibandingkan tahun 2007 sebelum perbaikan. Peningkatan ini mencerminkan adanya pengelolaan modal kerja yang lebih baik