Analisis Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP) Terhadap Produktivitas Rumah Tangga Miskin Berpotensi Di Kabupaten Pasuruan (Studi Kasus Di Desa P u l o k e r t o ,Kecamatan Kraton, K

Wilayah pesisir Indonesia merupakan sumber daya alam yang melimpah. tetapi dalam perekmbangannya sumber daya alam yang ada tidak difungsikan dengan baik atau dikelola dengan baik. ada beberapa faktor yaitu dari sumber daya manusianya serta perlu peran serta pemerintah dan pihak-pihak yang terkait. Di desa Pulokerto Kecamatan Kraton Kabupaten Pasuruan terdapat beberapa usaha mikro informal yang bergerak di bidang kelautan dan pesisir. Tetapi mereka kesulitan dalam modal sehingga mereka kesulitan. tidak hanya itu hal lain seperti kurang berkembangnya modal sosial yang ada di masyarakat. Sehingga produktivitas mereka menurun meskipun pendapatan naik hal inilah yang meyebabkan kemiskinan di nelayan.Karena faktor-faktor lain selain pendapatan dan modal. maka dari itu pemerintah melalui Departemen Kelautan mencanangkan Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP) yang tujuannya untuk memberdayakan masyarakat miskin berpotensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Dampak dari adanya program PEMP terhadap produktivitas RTMB; 2) Faktor-faktor modal sosial yang mempengaruhi produktivitas; 3) Faktor modal sosial yang paling dominan mempengaruhi produktivitas di desa Pulokerto Kabupaten Pasuruan. Sampel dengan purposive sampling , sampel 64 responden . Dalam penelitian ini digunakan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan metode Ordinary Least Square). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial dari komponen modal sosial, variabel Kepercayaan ( trust ) yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap produktivitas. Sedangkan komponen yang diperlukan untuk menganalisis produktivitas dipengaruhi oleh Pendapatan (output) dan modal bantuan PEMP (input). Dari hasil analisis produktivitas dapat di rumuskan bahwa nilai <1 produktivitasnya rendah dan jika nilainya >1 maka produktivitasnya tinggi. Dari hasil analisis tersebut dapat dilihat bahwa usaha mikro informal yang masuk kategori produktivitas tinggi diantaranya adalah pengasapan dan pencari kepiting produktivitasnya. Sedangkan usaha lainnya seperti nelayan, pedagang ikan, petani tambak, dan tambak udang produktivitasnya masih rendah. Sehingga program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir masih belum mampu meningkatkan produktivitas rumah tangga miskin berpotensi atau masyarakat yang bekerja di sektor mikro informal. Karena terbukti dari data sekunder dan di analisis memakai teori produktivitas, masih banyak rumah tangga miskin berpotensi yang berada pada usaha mikro informal, produktivitasnya masih rendah. Berdasarkan hasil analisis regresi berganda pengaruh variabel Kepercayaan (X1), Norma/Institusi (X2) dan Jaringan (X3) terhadap Produktivitas Rumah Tangga Miskin Pesisir (Y) diperoleh dari Fhitung = 42.448 dengan menggunakan Sig F = 0,000 dan koefisien determinasi sebesar = 0,680. Karena Fhitung lebih besar dari Ftabel = 2.758 dan sig.F < 0,05 maka dapat diambil keputusan tolak H0. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan secara bersama-sama variabel Kepercayaan (X1), Norma/institusi (X2) dan Jaringan (X3) mempengaruhi variabel Produktivitas Rumah Tangga Miskin Pesisir (Y)