Analisis Komparatif Kebijakan Investasi Modal Kerja Agresif, Moderat, dan Konservatif Ditinjau dari Profitabilitas dan Likuiditas (Studi Pada Perusahaan Sektor Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Pengelolaan terhadap modal kerja sangat penting untuk dilakukan demi menjaga kelancaran usaha. Besar kecilnya modal kerja yang dimiliki suatu perusahaan menunjukkan tipe kebijakan investasi modal kerja yang diterapkan oleh perusahaan tersebut. Perusahaan dikatakan menerapkan kebijakan investasi modal kerja agresif apabila rasio aktiva lancar terhadap total aktiva perusahaan relatif rendah, sebaliknya rasio aktiva lancar terhadap total aktiva yang tinggi menandakan bahwa perusahaan menerapkan kebijakan konservatif. Apabila rasio aktiva lancar terhadap total aktiva relatif sedang, berarti perusahaan menerapkan kebijakan moderat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan profitabilitas (yang diukur dengan rasio EBIT terhadap modal kerja) dan likuiditas (yang diukur dengan rasio lancar) antara kebijakan investasi modal kerja agresif, moderat, dan konservatif yang diterapkan oleh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2005 hingga 2007. Analisis yang digunakan untuk menjawab hipotesis dalam penelitian ini adalah One-way ANOVA . Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan dalam hal profitabilitas dan likuiditas antara kebijakan investasi modal kerja agresif, moderat, dan konservatif. Terbukti dengan nilai F hitung untuk variabel profitabilitas yang dihasilkan adalah sebesar 5,774 dan nilai F hitung untuk variabel likuiditas adalah sebesar 3,522 yang lebih besar dari nilai F tabel yaitu 3,42. Perbedaan profitabilitas yang signifikan terjadi antara kelompok agresif dengan moderat serta antara kelompok agresif dengan konservatif, sedangkan perbedaan likuiditas yang signifikan hanya terjadi antara kelompok agresif dengan konservatif saja