Analisis Pengaruh Dividend Payout Ratio (DPR), Return on Equity (ROE), Financial Leverage (FL), dan Risiko Pasar terhadap Price Earning Ratio (PER) (Studi pada Perusahaan Consumer Goods Yang List

Penelitian ini bertujuan untuk menganalis pengaruh dari beberapa variabel fundamental dan risiko pasar terhadap PER pada perusahaan-perusahaan industri barang konsumsi ( Consumer Good ). Beberapa variabel fundamental yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: Dividend Payout Ratio (DPR), Return on Equity (ROE) dan Financial Leverage (FL), sedangkan risiko pasar diukur dengan menggunakan variabel beta saham. Kelompok industri barang konsumsi dipilih sebagai objek penelitian dengan pertimbangan bahwa produk yang dihasilkan adalah komoditas konsumsi yang utama dan dibutuhkan oleh masyarakat. Model yang digunakan untuk mengalisis pengaruh variabel Dividend Payout Ratio (DPR), Return on Equity (ROE), Financial Leverage (FL) dan risiko pasar terhadap PER adalah model regresi linear berganda. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang termasuk dalam kelompok Consumer Good yang telah go public dari tahun 2005-2007. Metode pengambilan sampel adalah dengan menggunakan metode Purposive Sample. Dari populasi yang ada, terpilih 16 perusahaan sebagai sampel penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan fundamental dengan PER sebagai variabel dependen dan DPR, ROE, FL, dan Beta saham sebagai variabel independen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel variabel DPR, ROE, FL, dan Beta saham mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai PER dari perusahaan kelompok Consumer Good. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa dari 4 variabel bebas terdapat 2 variabel yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap PER, yaitu variabel DPR dan FL. Dengan variabel yang mempengaruhi PER secara dominan adalah variabel FL. Dari keseluruhan sampel perusahaan yang diteliti, secara keseluruhan menunjukkan harga yang Undervalue atau 91.67%, hanya sebagaian kecil yang menunjukkan harga yang Overvalue atau 8.33%, dan tidak ada perusahaan yang mempunyai harga Fair Value. Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa investor sedikit banyak masih menggunakan analisa fundamental dalam mengalisa saham, yaitu dengan tetap memperhatikan besar kecilnya tingkat hutang yang dimiliki oleh emiten,serta tingkat dan frekuensi pembayaran dividen yang merupakan return bagi investor