Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan (Kajian Pada Karyawan Koperasi Pegawai Republik Indonesia Unibraw Malang)

Penelitian ini dilakukan di Koperasi Pegawai Republik Indonesia Unibraw Malang pada bulan Mei – Juni tahun 2008. Penentuan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja ( purposive sampling ). Penelitian ini menganalisa variabel-variabel input yang berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan di KPRI Unibraw Malang. Tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh secara simultan dan pengaruh secara parsial dari variabel tingkat pendidikan (X 1 ), pelatihan (X 2 ), dan masa kerja (X 3 ) terhadap produktivitas kerja karyawan, serta untuk mengetahui ketiga variabel yang berpengaruh dominan. Penelitian terhadap produktivitas kerja karyawan KPRI Unibraw menggunakan seluruh populasi sampel penelitian berjumlah 32 responden. Sampel ini menurut Arikunto (1998) jika populasi lebih dari 100 maka sampel diambil 10-15 % jika populasi kurang dari 100 maka seluruh populasi dijadikan sampel. Sehingga penelitian ini disebut dengan penelitian populasi. Metode atau pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskripsi kuantitatif dengan alat uji analisa statistik regresi linier berganda dengan metode OLS. Secara empiris produktivitas kerja karyawan pada KPRI Unibraw Malang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, pelatihan dan masa kerja, akan tetapi dari hasil uji hipotesis yang dilakukan menunjukkan bahwa tingkat pendidikan, pelatihan dan masa kerja bukan merupakan satu-satunya faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja pegawai, melainkan terkait pula dengan faktor lain. Berdasarkan pada hasil penelitian dengan menggunakan analisa regresi linier berganda diketahui bahwa: terdapat hubungan positif antara tingkat pendidikan dan masa kerja seseorang terhadap produktivitas kerjanya, dengan nilai T hitung X 1 =4,350 dan X 3 =4,199>T table X 2 dan X 3 sebesar 1,645. Sedangkan peningkatan sumber daya manusia melalui pelatihan terhadap produktivitas kerja mempunyai hubungan terbalik atau negatif. Dari hasil analisis regresi berganda tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pelatihan dengan peningkatan kinerja produktivitas karyawan dengan nilai T hitung X 2 =-0,556 < T tabel X 2 =1,645. Dengan demikian hipotesa yang menyatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan dan masa kerja tepat terbukti, sedangkan pernyataan hipotesa yang menyatakan bahwa pelatihan berhubungan dengan peningkatan kinerja karyawan tidak tepat terbukti. Hubungan antar variabel dinyatakan memiliki keeratan sebesar 65,5 % atau 0,65. Adapun sisanya sebesar 34,5% masih dipengaruhi faktor-faktor lain. Dari hasil analisa tersebut disarankan pihak pengelola KPRI Unibraw memperhatikan penggunaan input SDM-nya yang meliputi pendidikan, menyediakan pelatihan yang baik untuk semua karyawan yang berpendidikan tinggi dan memberikan fasilitas bagi karyawan yang berpendidikan rendah untuk memperoleh keterampilan sehingga meningkatkan produktivitas karyawan yang hendak bekerja di KPRI Unibraw Malang