Prinsip-prinsip etika profesi akuntasi Indonesia ditinjau dari persektif etika bisnis (Utilitarian) dan moralitas Islam (keadilan).

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh maraknya perilaku tidak etis yang dilakukan oleh para pelaku bisnis termasuk di dalamnya akuntan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kelemahan Prinsip-Prinsip Etika Profesi Akuntan Indonesia (kapitalis) dari perspektif etika bisnis dan moralitas agama. Etika yang dianalisis adalah etika dalam kerangka kapitalisme dan etika dalam kerangka etika bisnis (utilitarian) serta moralitas Islam (keadilan). Selain itu, tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk memperoleh landasan filosofis etika profesi akuntan berdasarkan nilai-nilai moral Islam. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Dimana teknik analisis data yang digunakan oleh penulis adalah kajian kritis dengan dua tahap, yaitu tahap deskriptif dan tahap evaluatif (kritik). Jenis data yang digunakan adalah data sekunder dan teknik pengumpulan data meliputi studi literatur, diskusi, dan rasional-objektif. Analisis pembahasan dilakukan sesuai dengan urutan rumusan masalah yang diawali dengan menganalisis kelemahan etika profesi akuntan (kapitalis) di dalam perspektif etika bisnis (utilitarian) khususnya utilitarian peraturan, kemudian berdasarkan hasil analisis tersebut, etika profesi akuntan dianalisis kembali di dalam perspektif keadilan Islam (kedzaliman) sehingga dapat diperoleh pengetahuan tentang etika profesi akuntan berdasarkan nilai-nilai Islam. Dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa Prinsip-Prinsip Etika Profesi Akuntan Indonesia yang digunakan saat ini tidak dapat memberikan rasa keadilan bagi semua pihak (kurang adil). Prinsip-Prinsip Etika Profesi Akuntan Indonesia sarat dengan nilai kapitalis, antara lain: rasionalitas dengan mengedepankan prinsip bebas nilai ( free value ) sebagai pijakan dalam melakukan tindakan profesionalnya, sekuler dengan tidak mencantumkan tanggung jawab profesionalnya terhadap Tuhan YME, dan tidak adanya tanggung jawab sosial dengan mengasumsikan hubungan simetri antara kepentingan pribadi dan kepentingan sosial