Evaluasi penyusunan standar biaya produksi dalam rangka peningkatan efisiensi biaya produksi pada PT. Sang Hyang Seri (Persero) Malang.

Dalam rangka mencapai kinerja yang baik perusahaan membutuhkan perencanaan dan pengendalian yang baik pula. Kinerja biaya produksi adalah salah satu faktor yang menentukan perusahaan tetap dapat bertahan dalam bidang usahanya. Para manajer harus mengetahui berapa biaya yang seharusnya dikeluarkan dalam melaksanakan proses produksi. Biaya yang seharusnya dikeluarkan ini disebut dengan biaya standar. Pengukuran dan analisis varian/selisih biaya sesungguhnya dari biaya standar dilakukan untuk mengetahui pencapaian efisiensi biaya. Dengan demikian dapat diketahui sejauhmana biaya standar diterapkan dalam pencapaian efisiensi biaya produksi. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses penyusunan standar biaya produksi guna mengetahui efisiensi biaya produksi dan untuk mengetahui pencapaian efisiensi biaya produksi. Jenis penelitian ini adalah studi kasus, yaitu penelitian dengan karakteristik masalah yang berkaitan dengan latar belakang dan kondisi saat ini dari perusahaan, serta interaksinya dengan lingkungan, kemudian data yang diperoleh diolah, dianalisis dan diproses lebih lanjut dengan teori yang mendasarinya, sehinggga menghasilkan kesimpulan yang memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti. Penghitungan varian dilakukan dengan mengurangi biaya standar dengan biaya aktual, sedangkan penyusunan standar dilakukan dengan tiga metode, yaitu metode regresi, metode average, dan data tahun terakhir. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, yang terjadi pada perusahaan saat ini adalah output lebih kecil dari standar dan biaya lebih besar dari standar maka penulis berkesimpulan bahwa perusahaan belum menerapkan biaya standar dalam pencapaian efisiensi biaya produksi. Penyusunan standar biaya yang kurang tepat menjadi salah satu penyebab terjadinya selisih/varian, perusahaan menetapkan standar berdasarkan realisasi biaya tahun sebelumnya dengan penyesuaian kenaikan dan penurunan sebesar 10%. Penulis merekomendasikan perusahaan untuk menggunakan metode average dalam penyusunan standar dengan memperhatikan faktor-faktor terkait seperti kondisi ekonomi, lingkungan, politik (kebijakan pemerintah), dan data tahun sebelumnya. Standar yang tepat bagi perusahaan adalah standar pelaksanaan terbaik yang dapat dicapai, dimana standar ini merupakan standar yang ketat namun masih bisa dicapai oleh perusahaan