Penerapan Economic Value Added (EVA) sebagai pendukung Analisis Rasio Keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan : studi pada PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk di Bursa Efek Jakarta Periode 20

Penilaian terhadap kinerja sebuah perusahaan merupakan sesuatu hal yang tidak mudah dilakukan, karena pihak manajer keuangan harus memperhatikan secara adil kepentingan dan harapan dari pihak penyandang dana, baik kreditur maupun shareholder. Pada umumya analisis rasio keuangan banyak digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan, tetapi penggunaan analisis rasio keuangan tersebut masih memiliki keterbatasan sehingga membutuhkan suatu alat kinerja yang dapat menunjukkan kinerja riil perusahaan. Salah satu keterbatasan yang paling mendasari analisis rasio keuangan adalah tidak memperhitungkan biaya modal (cost of capital) dimana biaya modal mencerminkan tingkat resiko perusahaan, sehingga tidak dapat diketahui apakah perusahaan mampu memberikan nilai tambah kepada para investor atau tidak. Untuk mengatasi keterbatasan itu munculah suatu konsep Economic Value Added (EVA) yang diharapkan dapat digunakan sebagai alat pendukung analisis rasio keuangan, karena EVA berangkat dari biaya modal sehingga dapat mengukur kinerja keuangan perusahaan berdasarkan keuntungan yang diharapkan oleh penyandang dana. Rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana kinerja keuangan perusahaan diukur dengan menggunakan analisis rasio keuangan dan bagaimana EVA digunakan sebagai pendukung analisis rasio keuangan dalam pengukuran kinerja keuangan perusahaan. Berdasarkan permasalahan tersebut maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan analisis rasio keuangan dan untuk mengetahui penerapan EVA sebagai pendukung analisis rasio keuangan dalam mengukur kinerja keuangan perusahaan Berdasarkan perhitungan dan analisis yang telah dilakukan selama tahun 2004 sampai dengan tahun 2006 menunjukkan bahwa rasio keuangan perusahaan yang meliputi rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas dan rasio profitabilitas menunjukkan hasil yang positif walaupun selalu berfluktuasi. Pengukuran dengan menggunakan EVA sebagai pendukung analisis rasio keuangan disini, juga menunjukkan hasil yang positif, dan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Adapun kesimpulan yang di dapat dalam penelitian ini adalah bahwa hasil positif dari analisis rasio keuangan yang dinyatakan dengan ROI tersebut menggambarkan bahwa manajer keuangan perusahaan telah mampu memenuhi harapan dari kreditur dan pemegang saham yakni dengan mengelola aktivanya seoptimal mungkin sehingga mampu menghasilkan laba yang diinginkan, dan memenuhi tingkat pengembalian atas setiap modal yang mereka tanamkan dalam perusahaan. Perhitungan nilai EVA yang positif dan terus mengalami peningkatan, menunjukkan bahwa perusahaan mampu memberikan nilai tambah ekonomis ke dalam perusahaan dan bagi pemilik modal perusahaan. Artinya, manajer keuangan perusahaan mampu menghasilkan keuntungan seperti yang diharapkan oleh para investor. Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran yang dapat disampaikan oleh peneliti adalah bahwa dalam mengukur kinerja keuangan perusahaan sebaiknya tidak hanya menggunakan analisa rasio keuangan yang menilai dari segi operasional dan finansial intern, tetapi juga perlu menerapkan Economic Value Added (EVA) yang dapat memberikan perhitungan yang lebih mengarah kepada laba riil perusahaan yang diukur dari kemampuan suatu perusahaan untuk memberikan tingkat pengembalian sesuai harapan investor