Proses Berlangsungnya Ekternalitas Sumber Daya Air Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Brantas yang Dikelola Perusahaan Umum Jasa Tirta I Malang.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui eksternalitas yang terjadi pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Brantas. Eksternalitas yang dimaksud ialah dampak yang terjadi baik itu dampak positif (menguntungkan) ataupun negatif (merugikan) yang ditimbulkan tanpa adanya kompensasi yang diberikan oleh pihak pembuat eksternalitas kepada pihak penerima dampak pada wilayah sepanjang DAS Kali Brantas. Pada saat ini pengelolaan DAS Kali Brantas berada di bawah Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I Malang, maka data yang dibutuhkan diperoleh dari Perum Jasa Tirta I Malang. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, dengan menggunakan alat analisis berupa batasan/klasifikasi eksternalitas berdasarkan konsekuensi pengelolaan sumberdaya air dalam pengaturan desentralisasi menurut teori Robert J. Kodoatie (2001:122). Tujuan dari penelitian ini ialah mendapatkan informasi mengenai eksternalitas yang terjadi pada DAS Kali Brantas baik itu yang positif (memberikan manfaat) maupun yang negatif (merugikan) pada sepanjang aliran sungai dari daerah hulu hingga hilir sungai. Selain itu, tujuan dari penelitian ini ialah mengetahui karakteristik Perum Jasa Tirta I Malang berkaitan sistem pengelolaan sumberdaya air yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Berdasarkan dari data yang didapatkan, Perum Jasa Tirta I dalam mengelola sumberdaya air menekankan pada prinsip one river, one plan, one integrated managment atau dapat dijelaskan bahwa dalam satu Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan kesatuan wilayah hidrologis yang dapat mencakup beberapa wilayah administratif yang ditetapkan sebagai satu kesatuan wilayah yang tidak dapat dipisah-pisahkan dan hanya berlaku satu rencana induk yang terpadu. Sedangkan pada permasalahan eksternalitas, dibedakan menjadi dua, yakni eksternalitas positif dan negatif. Eksternalitas negatif pada DAS Kali Brantas dapat di klasifikasikan menjadi tiga bagian yakni eksternalitas yang terjadi pada bagian hulu, tengah dan hilir sungai. Eksternalitas yang terjadi diantaranya, pada bagian hulu ialah pengendapan lumpur pada waduk akibat penebangan hutan yang mengakibatkan kurang optimalnya pemanfaatan air waduk maupun sungai, serta akibat lainnya seperti banjir. Pada bagian tengah sungai terjadi penurunan dasar sungai yang disebabkan penambangan pasir secara liar dan pada akhirnya mengakibatkan penambahan biaya untuk memanfaatkan air sungai. Pada bagian hilir sungai lebih banyak terjadi pencemaran baik oleh limbah domestik maupun industri. Sedangkan pada eksternalitas positif dapat dilihat dari perbandingan antara sebelum dan setelah berdirinya Perum Jasa Tirta I. Terutama dari pemenuhan air untuk domestik, yakni untuk irigasi pertanian yang tidak dipungut biaya