Penggunaan Analisa Rasio Keuangan dan Konsep Economic Value Added (EVA) Untuk Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Real Estate yang Go Public di Bursa Efek Jakarta (BEJ)

Setiap perusahaan bertujuan untuk memaksimalkan kekayaan dari pemegang sahamnya. Pengukuran kinerja keuangan diperlukan untuk menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan tersebut. Pengukuran kinerja keuangan berdasarkan laporan keuangan dilakukan dengan menggunakan banyak metode analisa, diantaranya adalah analisa rasio keuangan dan Economic Value Added (EVA). Analisa rasio keuangan dan EVA dapat diterapkan secara bersama untuk saling melengkapi dalam membantu proses pengambilan keputusan manajemen. Analisa rasio keuangan dapat memberikan gambaran mengenai kinerja perusahaan secara historis dengan menggunakan analisa time series dan perbandingan antar perusahaan dengan menggunakan analisa cross section . Sedangkan konsep EVA dapat memberikan gambaran mengenai kinerja perusahaan yang berdasarkan nilai ( value ) karena EVA adalah ukuran nilai tambah ekonomis yang dihasilkan oleh perusahaan sebagai akibat dari aktivitas atau strategi manajemen. Salah satu bidang usaha yang mengalami banyak kemajuan pada tahun 2005 adalah usaha yang bergerak di bidang real estate dan property. Usaha ini terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan perumahan, perkantoran, pertokoan, dan pusat niaga. Banyak perusahaan real estate baru yang bermunculan. perusahaan real estate yang telah beroperasi pun tidak mau kalah dengan meluncurkan produk-produk baru yang lebih variatif untuk memenangkan persaingan tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu penelitian yang mengukur kinerja dari perusahaan-perusahaan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kinerja dari perusahaan-perusahaan real estate yang go public di Bursa Efek Jakarta. Penelitian ini akan memberikan gambaran apakah perusahaan-perusahaan real estate tersebut dapat memberikan kinerja yang baik di tengah persaingan yang semakin ketat pada periode 2001-2005. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja perusahaan yang dianalisa menggunakan rasio keuangan sudah cukup baik, kecuali pada rasio solvabilitasnya, sedangkan menurut perhitungan EVA, masih banyak perusahaan yang tidak dapat menciptakan nilai tambah ekonomis