Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional dan Sebaran Kepemilikan Terhadap Kebijakan Hutang Perusahaan ditinjau dari Teori Keagenan : studi pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta

Penunjukan manajer oleh pemilik perusahaan untuk menjalankan operasional perusahaan seringkali menimbulkan suatu konflik agensi. Konflik tersebut dapat diminimumkan dengan meningkatkan struktur kepemilikan ekuitas perusahaan atau menggunakan kebijakan hutang. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari struktur kepemilikan ekuitas perusahaan, yaitu kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan sebaran kepemilikan dan beberapa variabel kontrol terhadap kebijakan hutang perusahaan ditinjau dari konteks teori agensi. Penelitian ini berdasar pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Moh’d et. al. (1998) yang menemukan bahwa struktur kepemilikan ekuitas perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan hutang ditinjau dari teori agensi . Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) periode 2003-2005. Pemilihan sampel ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling, sehingga dengan penggunaan metode pooled data diperoleh sebanyak 63 data observasi. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa semua variabel sebagai proksi dari struktur kepemilikan yang terdiri atas kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan penyebaran kepemilikan mempunyai pengaruh negatif terhadap kebijakan hutang perusahaan, tetapi dengan tingkat signifikansi yang berbeda. Hasil pengujian terhadap kepemilikan manajerial tidak menunjukkan adanya pengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang, sedangkan untuk kepemilikan institusional dan sebaran kepemilikan menunjukkan adanya pengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang. Namun arah hubungan antara kehadiran kepemilikan manajerial dengan kebijakan hutang dapat diterima. Hasil pengujian tersebut konsisten dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Moh’d et. al. (1998). Hal ini menunjukkan bahwa dengan bertambahnya struktur kepemilikan ekuitas pada suatu perusahaan, perusahaan akan memiliki kecenderungan untuk mengurangi risiko yang diakibatkan oleh penggunaan hutang